https://www.idblanter.com/search/label/Template
https://www.idblanter.com
BLANTERORBITv101

Sejarah Layar Tancap dan Fakta Menariknya

4/11/2025
sejarah layar tancap

Layar tancap merupakan pertunjukan film di luar ruangan dengan layar dan menggunakan tiang yang ditancapkan di tanah. Jika kamu mau menikmati tayangan film dengan vibes layar tancap, layartancap.id bisa menjadi solusinya. 

Termasuk film Perjalanan Epik Paul Atreides dan berbagai film lainnya. Namun, sebelum banyak mengetahui sinopsis film, mempelajari sejarah layar tancap dan fakta menariknya dapat membantu kamu meningkatkan apresiasi terhadap karya-karya visual tersebut. 

Sejarah Layar Tancap

layar tancap

Istilah layar tancap juga sering disebut sebagai bioskop keliling dan sudah populer sejak awal antara ke-20.  Keberadaan Layar Tancap di Indonesia dimulai sejak tahun 1901. Kepopulerannya ini dimulai ketika pemerintah penjajahan Hindia Belanda mulai menggunakan media tersebut untuk melakukan propaganda. 

Tidak hanya menjajah Hindia Belanda, pemerintah Jepang sejak 1942 juga turun menggunakannya dengan tujuan yang sama. Hingga akhirnya pertunjukan pertunjukan di gedung bioskop kini digelar pada tahun 1960 di Indonesia. 

Namun, inovasi tersebut justru kurang menarik masyarakat yang umumnya masih serba kekurangan sebab sarana hiburan ini berbiaya mahal. 

Alhasil, menjadi bioskop layar tancap yang biayanya tentu lebih murah dan pemilik bisa keliling kampung menjual bisnis hiburannya tersebut. 

Semakin populer bioskop layar tancap kini berkembang menjadi sarana untuk beradu gengsi di tengah masyarakat. Orang yang bisa mengundang bioskop layar tancap ketika hajatan pernikahan ataupun tasyakuran dapat dicap bergengsi lantaran dianggap banyak uang. 

Alhasil, dari antusiasme masyarakat ini membuat layar tancap menjadi hiburan yang sangat ditunggu-tunggu di banyak desa.  Sarana tontonan film Ini memainkan peran penting untuk menyebarkan informasi dan edukasi pada khalayak. 

Sejarah layar tancap dan fungsinya kini menjadi bagian dari perjalanan komunikasi visual di negara kita. Namun sekarang keberadaan layar tancap sudah sangat langka hanya tersedia di beberapa daerah saja. 

Salah satu peninggalan bioskop layar tancap yang bisa disaksikan di Indonesia diantaranya ada Indonesian Old Cinema Museum di Kota Malang, Jawa Timur. Kamu tertarik untuk berkunjung? 

Fakta Menarik Layar Tancap dari Waktu ke Waktu


Sejarah layar tancap hingga populer pada zamannya tentu memuat fakta-fakta menarik dari waktu ke waktu sampai akhirnya kini menjadi langka. 

Menariknya banyak sekali fakta menarik dari bioskop keliling atau layar tancap ini dalam sepanjang sejarahnya  diantaranya sebagai berikut:

1.Tidak hanya disewa untuk nonton biasa

Jika kamu pikir layar tancap itu hanya digunakan untuk nonton film biasa tanpa dilaksanakan di momen-momen tertentu tentu saja salah. 

Layar tancap tidak sama dengan bioskop saat ini karena bisa disewa untuk menghibur tamu undangan ketika hajatan seperti khitanan dan pernikahan. 

Jadi, bedanya dengan bioskop, layar tancap lebih fleksibel bahkan bisa kamu pasang di rumah. Tentu saja ada tarif tertentu yang akan dikenakan tergantung seberapa lama kamu menyewa. 

2. Digunakan untuk transfer informasi dan mengedukasi

Layar tancap, tentu saja mempunyai dimensi layar yang cukup lebar berbeda dengan TV. Tapi ternyata fungsi layar tancap ternyata tidak jauh berbeda dengan televisi karena tidak hanya digunakan untuk menonton film saja. 

Layar tancap juga dipakai untuk menyebarkan informasi dan edukasi kepada masyarakat sehingga sangat berperan penting pada kala itu. Tentu saja, acara tersebut dimanfaatkan oleh pemerintah. 

3. Pernah digunakan sebagai alat propaganda

Sebagaimana yang sudah disinggung dalam sejarah layar tancap, sarana ini pernah digunakan untuk menyebarkan propaganda penjajah Hindia Belanda dan Jepang di negara kita. 

Jadi, peranannya di masa itu cukup kompleks dan berperan dua yaitu merugikan sekaligus menguntungkan masyarakat. 

4. Film propaganda juga ditayangkan

Sejarah layar tancap memang cukup miris karena dimulai dengan ambisi propaganda yang dilakukan oleh penjajah. 

Tak heran, dalam perkembangannya film-film berbau propaganda seperti Janur Kuning (1979), Serangan Fajar (1982), dan Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI (1984) juga ditayangkan. 

Hal ini mengingatkan kita bahwa perjalanan sejarah sarana tontonan yang sudah dinikmati saat ini merupakan hasil dari juang para inovator pada masa lampau. 

Namun, meskipun terdengar menyedihkan tapi penggunaan layar tancap juga sering digunakan untuk memutar film-film lawas yang menarik para pemuda pemudi. 

5. Alternatif hiburan yang murah 

Menonton langsung di gedung bioskop pada saat itu biayanya cukup mahal dan sulit dijangkau karena transportasi tidak seefisien sekarang. Banyak sekali masyarakat yang tidak mempunyai kendaraan pribadi sehingga biayanya menjadi berlipat. 

Alhasil bioskop yang dipasang di gedung kurang diminati alias sepi pengunjung. Alhasil dibuatlah layar tancap atau bioskop keliling yang membuat tarifnya menjadi lebih murah dan mudah dijangkau masyarakat, menjadi alternatif terbaik di masanya untuk menikmati tontonan berkualitas. 

6. Ajang kumpul bersama yang seru

Tidak heran lagi, layar tancap hampir sama perannya dengan televisi yang bisa kita tonton bersama saat kumpul-kumpul. Bedanya, layar tancap memiliki dimensi lebar dan ada tiang yang perlu ditancapkan ke tanah. 

Selain itu, harus disewa juga tidak seperti televisi yang cukup bayar listrik atau pasang aki saja di masa itu. 

Jadi, layar tancap ketika sudah turun ke desa menjadi pusat keramaian yang sangat menyenangkan, tidak kalah seru dengan acara-acara bioskop. 

Sejarah layar tancap dan fakta-fakta menarik yang disajikan sepanjang zamannya cukup mengagumkan bukan? Sekarang sudah berkembang menjadi bioskop yang tidak bisa kita nikmati lagi di desa-desa secara keliling. 


Author

Firdaus Deni Febriansyah

Freelance, Content Writer, Bloger, dan Kontributor di beberapa media.

Komentar yang sesuai dengan postingan dan tidak mengandung unsur negatif pasti akan disetujui oleh admin :)

Maaf, tidak diperkenankan berkomentar menggunakan atau mengandung tautan aktif