Kali ini, Ayo Berbahasa akan menyampaikan sedikit biografi Marah Rusli yang merupakan salah satu tokoh sastra yang sangat terkenal dengan berbagai karya yang telah melegenda. Salah satu dari karya yang beliau ciptakan adalah Siti Nurbaya yang mengisahkan seorang anak perempuan yang dijodohkan oleh kedua orang tuanya sedangkan ia sama sekali tak mencintai pria tersebut.
Mungkin sebagian dari kalian hanya mengetahui tentang Siti Nurbaya saja, tidak mengetahui siapa itu seorang Marah Rusli. Kamu tak perlu bingung, karena mimin bakal menjelaskan tentang biografi Marah Rusli beserta cerita hidup beliau. Mari kita, ketahui bersama melalui konten berikut ini :
Biografi Marah Rusli
Daftar Isi
Ayah Marah Rusli bernama Sultan Abu Bakar yang merupakan seorang bangsawan Pagaruyung dan bergelar Sultan Pangeran. Sementara itu ibunya memiliki darah Jawa dan merupakan keturunan Sentot Alibasyah, seorang panglima pada pertempuran Pangeran Diponegoro. Marah Rusli memiliki 3 orang, 2 orang anak laki-laki dan seorang perempuan.
Baca juga : mengenal sosok Buya Hamka.
Masa Kecil Marah Rusli
Sewaktu kecil, kecintaannya terhadap dunia sastra sudah mulai tumbuh. Pada saat itu, beliau sering membaca sekaligus mendengarkan cerita-cerita dari tukang kaba (tukang dongeng di Sumatra Barat yang berkeliling kampung yang menjual sekaligus membaca cerita dari buku-buku sastra.Marah Rusli hidup bersama kedua orang tuanya dan berjalan seperti anak yang lainnya. Beliau juga menempuh pendidikan dari SD, SMP, SMA, hingga kuliah. Bisa dibilang beliau menempuh pendidikan yang tinggi. Selengkapnya mengenai riwayat pendidikan Marag Rusli, bisa kamu ketahui pada poin selanjutnya.
Riwayat Pendidikan
Riwayat pendidikan Marah Rusli dimulai ketika beliau bersekolah di salah satu sekolah dasar yang ada di kota Padang. Di sekolah tersebut menggunakan bahasa Belanda sebagai bahasa pengantarnya. Setelah lulus dari sana, beliau langsung melanjutkan studinya ke Kweek School yang berlokasi di Bukittinggi.Marah Rusli berhasil lulus pada tahun 1910. Selepas itu, beliau langsung melanjutkan pendidikannya di Vee Arstsen School yang merupakan sekolah dokter hewan di Bogor, Jawa Barat. Setelah menempuh pendidikan selama sekitar 5 tahun, akhirnya beliau dinyatakan lulus pada tahun 1915.
Baca juga : Biografi Pramoedya Ananta Toer
Karir Marah Rusli
Bisa dibilang karir beliau bermula ketika beliau telah lulus dari Sekolah Dokter Hewan di tahun 1915. Selepas dinyatakan lulus pendidikan dokter hewan, beliau berkarir di bidang dokter hewan. Yap, benar beliau pernah menjadi seorang dokter hewan. Tak banyak yang mengetahui hal ini karena Marah Rusli lebih dikenal sebagai seorang sastrawan.Pada tahun 1920, Marah Rusli secara resmi diangkat menjadi asisten Dokter Hewan Wittkamp di Bogor. Dalam menjalankan profesinya tersebut, Marah Rusli pernah berselisih dengan atasannya yang merupakan warga negara Belanda. Akibat perselisihan tersebut membuat beliau diskorsing selama 1 tahun.
Selama masa skorsing itulah, beliau menulis sebuah novel yang berjudul "Siti Nurbaya pada tahun 1921. Novel ini membuat beliau menjadi terkenal dan diingat banyak orang hingga saat ini. Sesudah masa skorsing berakhir, beliau tetap melanjutkan profesinya sebagai dokter hewan namun berpindah-pindah tempat kerja.
Karya Marah Rusli
Apa karya sastra beliau yang paling terkenal? Tentu saja Siti Nurbaya jawabannya. Suatu kisah yang sangat lekat kaitannya dengan budaya Minang. Novel yang bercerita tentang Siti Nurbaya yang terpaksa harus menikah dengan pria yang bukan menjadi pilihan hatinya. Cerita ini ditulis oleh Marah Rusli berdasarkan kehidupan pribadinya sendiri.Bahkan novel Siti Nurbaya Mendapatkan penghargaan dari pemerintah pada tahun 1969 oleh pemerintah Republik Indonesia. Marah Rusli juga diberi gelar oleh H.B. Jassin sebagai Bapak Roman Modern Indonesia. Lantas, apa hanya Siti Nurbaya saja karya yang berhasil beliau ciptakan? Tentu saja tidak, karena beliau juga menciptakan karya-karya lainnya yaitu sebagai berikut.
- Terjemahan novel karya Charles Dickens : Gadis Yang Malang (1922)
- La Hami (1924)
- Anak dan Kemenakan (1956)
- Otobiografi Memang Jodoh
Tokoh lainnya : Sitor Situmorang dan sugudang karya yang luar biasa.
Penutup
Sungguh sebuah kisah yang sangat menarik dan inspiratif dari biografi Marah Rusli yang bisa kamu tiru dalam kehidupan sehari-hari. Beliau berhasil menjalankan 2 profesi sekaligus dengan baik. Sebagai seorang dokter hewan maupun sebagai seorang tokoh sastra. Semoga bisa mengambil pelajaran dari biografi singkat ini, dan terima kasih atas kunjungannya. Silakan bagikan konten ini apabila dirasa bermanfaat agar orang lain menjadi tau yang sebelumnya masih belum tau.
0 komentar
Maaf, tidak diperkenankan berkomentar menggunakan atau mengandung tautan aktif