RajaBackLink.com

Pengertian Tokoh Protagonis & Contohnya [Lengkap]

Tokoh Protagonis

Walaupun kita sering mendengar istilah protagonis, masih banyak orang yang keliru tentang pengertian tokoh protagonis dan sifat-sifatnya. Bahkan, kebanyakan dari kita mungkin hanya tahu protagonis adalah orang baik sedangan antagonis adalah tokoh jahat dalam sebuah cerita.

Pemahaman seperti ini memang tidak sepenuhnya salah. Karena kebanyakan cerita dibuat sebagai motivasi pembaca, maka protagonis dalam cerita tersebut ditulis sebagai orang yang dapat menginspirasi, penuh dengan kebaikan, dan selalu berlaku layaknya manusia impian.

Namun jika kita melihat karya literasi modern, sifat seperti ini tidak lagi bisa dianggap sebagai satu-satunya pengertian dari protagonis.

 

Apa Itu Tokoh Protagonis?

Untuk pembuka, mari kita bahas apa yang dimaksud dengan protagonis secara umum.

Kata protagonis diambil dari Bahasa Yunani dengan arti orang yang memainkan bagian utama dalam sebuah orkestra, teater, atau berbagai macam pertunjukan lainnya. Artinya, protagonis juga bisa disebut sebagai tokoh utama atau pemeran utama pada sebuah cerita.

 

Ciri-ciri Peran Protagonis

Kita bisa melihat siapa pemeran protagonis dari sebuah cerita dengan menganalisa kejadian ke kejadian dalam cerita tersebut.

Sebab, seluruh peristiwa, konflik, dan kejadian dalam cerita selalu berputar di sekitar tokoh utama. Hal ini jugalah yang membuat tokoh protagonis disebut sebagai tokoh utama, sebab ia mendapatkan porsi kemunculan paling banyak dibandingkan tokoh lainnya.

Tokoh utama dalam suatu karya literasi juga bisa terdiri dari dua orang atau lebih. Bahkan bisa jadi peran utama pada narasi tersebut adalah satu tim yang terdiri dari banyak orang.

Kita bisa melihat contoh kasus seperti ini dari karya literatur modern, misalnya film Avengers, Justice League, atau karya yang lebih tradisional seperti Cerita 4 Sekawan.

 

Pengertian Tokoh Protagonis Menurut Ahli

Agar lebih jelas, kita juga akan jelaskan apa yang dimaksud seorang protagonis berdasarkan para ahli.

 

Wikipedia

Berdasarkan Wikipedia, dijelaskan bahwa tokoh utama atau protagnois adalah karakter dengan peran atau nasib paling dekat dan diikuti oleh pembaca atau penonton. Perannya paling dekat dengan penonton bisa kita artikan sebagai peran dengan sifat dan mengalami peristiwa yang bisa saja terjadi kepada pembaca.

Protagonis berfungsi sebagai pembuat keputusan kunci dalam sebuah plot tertentu. Jika dalam satu cerita terdapat subplot-subplot lebih kecil, tidak menutup kemungkinan setiap subplot punya pemeran protagonis berbeda-beda.

 

Harymawan

Menurut Harymawan (1993:22), dijelaskan bahwa tokoh protagonis adalah tokoh yang menjadi pusat cerita.

Baik Wikipedia maupun Harymawan tidak menyebutkan bahwa setiap peran utama wajib orang baik atau orang yang menentang keburukan. Namun selama tokoh tersebut hadir di hampir semua peristiwa dalam cerita dan menjadi kunci dari jalannya plot tersebut, maka ia dapat disebut sebagai tokoh utama.

Ketika dalam sebuah subplot bercerita tentang lawan dari tokoh utama, bisa jadi peran protagonis akan diisi oleh tokoh antagonis dari subplot yang lain.

Hal ini bisa membuat cerita terasa semakin kompleks dan membutuhkan pemikiran tinggi untuk memahami maupun membuatnya.

 

Apakah Tokoh Protagonis Harus Selalu Orang Baik?

Jadi bisa kita simpulkan bahwa tokoh protagonis tidak selamanya orang baik. Memang dalam cerita-cerita dengan pesan moral tertentu, tokoh utamanya selalu orang dengan sifat bijaksana dan dermawan. Sehingga pembaca bisa mencontoh sifat peran utama tersebut dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Walaupun begitu, bukan berarti tokoh utama dengan sifat negatif tidak akan memberi pesan moral. Justru pada beberapa karya sastra, menggunakan tokoh utama dengan sifat tidak baik justru bisa memberikan contoh semakin jelas terhadap konsekuensi yang akan didapatkan ketika mengikuti sifat-sifatnya.

 

Apa Bedanya Tokoh Protagonis dan Antagonis?

Jika peran protagonis bisa berasal dari orang baik maupun jahat, lalu apa bedanya protagonis dan antagonis?

Sederhananya, antagonis adalah tokoh yang menentang pola pikir dan perbuatan dari protagonis. Baik itu bila protagonis melakukan perbuatan yang dinilai buruk secara norma maupun perbuatan baik dan bijaksana.

Layaknya protagonis, tokoh antagonis juga bisa digambarkan sebagai orang baik. Contohnya dalam kisah raja yang penuh dengan tirani, peran antagonis dari cerita tersebut bisa digambarkan sebagai rakyat yang ingin menumbangkan tahta sang raja.

 

Sifat-sifat Tokoh Protagonis

Sifat- sifat seorang protagonis dalam karya sastra tradisional dan modern pun sedikit berbeda. Sebenarnya perbedaan dari sifat pemeran utama modern dan tradisional sudah kita jelaskan secara singkat di awal tadi. Namun agar lebih jelas, kita akan jelaskan lagi apa saja perbedaannya.

 

Sifat Protagonis Tradisional

Sifat protagonis dari karya sastra tradisional selalu dipenuhi dengan sifat bijaksana, baik hati, dermawan, pintar, dan sifat baik lainnya. Meskipun begitu, sang pemeran utama tetap bisa punya kekurangan, misalnya ceroboh, suka berbohong, dan lain-lain.

Sifat dari karakter ini dibentuk sesuai dengan pesan moral yang ingin disampaikan. Contohnya pada cerita saga Cinderella, sifat tokoh utamanya digambarkan sebagai orang penyabar karena memang pesan yang ingin disampaikan adalah setiap kesabaran dalam diri kita akan dibalas dengan hal baik.

 

Sifat Protagonis Modern

Pada cerita-cerita modern, sifat dari tokoh utamanya dapat digambarkan dengan lebih fleksibel. Beberapa di antaranya bahkan anti-mainstream.

Contohnya adalah cerita rakyat Yorkshire, yaitu Robin Hood. Sang tokoh utama digambarkan sebagai seorang pencuri yang suka mencopet harga milik para bangsawan. Namun ia membagikan hasil curian tersebut ke masyarakat miskin karena ia merasa penduduk kota dirugikan oleh kebiasan korupsi para bangasawan.

Jika ingin dinilai dari sifat baik dan sifat buruk, Robin Hood bisa digolongkan ke kedua kategori tersebut. Mencuri adalah perbuatan jahat, namun memberi kepada orang miskin adalah sifat baik.

Itulah mengapa tokoh protagonis tidak bisa dibatasi hanya karakter dengan sifat baik saja.

 

Contoh Tokoh Protagonis dalam Sebuah Cerita

Dari tadi, kita sudah mempelajari apa itu peran protagonis secara teori. Sekarang waktunya belajar langsung dari contoh-contoh protagonis dalam karya sastra tradisional maupun modern.

 

Hamlet

Peran protagonis pertama yang bisa kita pelajari cara penulisannya adalah Hamlet dari buku berjudul Hamlet karya Shakespeare.

Dalam cerita tersebut, Hamlet adalah seorang pangeran yang ingin membunuh pamannya sendiri.

Perbuatan tersebut ia lakukan karena sang paman telah membunuh ayahnya, mengambil tahta dari sang kakak, dan menguasai kerajaan milik keluarganya.

 

Malin Kundang

Selanjutnya ada protagonis dari cerita Malin Kundang.

Ia digambarkan sebagai orang yang membangkan kepada orang tua, angkuh, dan sombong. Sehingga sang ibu mengutuknya menjadi batu karena sifat buruk dan perlakuan tidak sopan kepada orang tua sendiri.

 

Loro Jonggrang

Dan yang terakhir adalah Loro Jonggrang, seorang protagonis tanpa bisa digolongkan ke sifat baik maupun sifat buruk.

Loro Jonggrang dikisahkan sebagai putri yang menolak untuk dinikahi. Oleh karena itu, ia membuat persyaratan sulit dan tipuan agar raja yang ingin menikahinya tidak bisa memenuhi ketentuan tersebut.

Dalam kisah Loro Jonggrang, ia tidak disebutkan punya niat jahat ataupun niat baik. Namun seluruh peristiwa dalam kisahnya terjadi di sekitar Loro Jonggrang.

 

Nah, semoga dengan makin memahami tokoh protagonis kita jadi bisa menulis cerita dengan penokohan yang menarik. Jangan lupa untuk membaca unsur-unsur dalam sebuah cerita lainnya di sini untuk menigkatkan kualitas penulisan kita.

 

Posting Komentar

Komentar yang sesuai dengan postingan dan tidak mengandung unsur negatif pasti akan disetujui oleh admin :)

Maaf, tidak diperkenankan berkomentar menggunakan atau mengandung tautan aktif
Indonesia Website Awards