https://www.idblanter.com/search/label/Template
https://www.idblanter.com
BLANTERORBITv101

52 Contoh Kalimat Oratoris dan Pengertiannya [Lengkap]

9/26/2025
contoh kalimat oratoris

Kalimat otatoris adalah bentuk kalimat tanya yang sebenarnya tidak memerlukan jawaban. Kalimat ini mirip seperti retoris, hanya saja lebih berfokus untuk menegaskan, menggugah emosi, atau menyampaikan pernyataan secara lebih kuat.

Jadi, kalimat oratoris itu fungsinya lebih ke arah membangkitkan kesadaran, perhatian, atau semangat bagi siapapun yang membaca dan mendengarkannya.

Ciri selanjutnya dari kalimat satu ini adalah selalu diakhiri dengan tanda tanya di belakangnya.

Contoh Kalimat Oratoris

Berikut ini berbagai contoh kalimat retoris dalam bahasa Indonesia yang dapat kamu gunakan.

  • Siapa yang tidak ingin hidup damai dan sejahtera?
  • Untuk apa kita sekolah tinggi-tinggi jika ilmu tak pernah diamalkan?
  • Apa gunanya harta melimpah jika tidak membawa kebahagiaan?
  • Apakah kita akan terus berdiam diri melihat ketidakadilan merajalela?
  • Mau sampai kapan kita terlena oleh kenyamanan semu?
  • Bagaimana mungkin kita sukses jika hanya mengeluh tanpa berusaha?
  • Tak malukah kita membiarkan saudara kita menderita?
  • Apa artinya jabatan tinggi jika tidak digunakan untuk rakyat?
  • Relakah kita jika tanah air ini dikuasai oleh orang asing?
  • Apakah kita puas hanya menjadi penonton dalam sejarah bangsa?
  • Untuk apa punya rumah mewah jika tak pernah ditempati?
  • Apa gunanya gaji besar jika hanya habis untuk berfoya-foya?
  • Masihkah ada hati nurani dalam diri kita?
  • Apa mungkin cita-cita tercapai jika kita hanya bermalas-malasan?
  • Bagaimana bisa kita menuntut hak, jika kewajiban saja tak dijalankan?
  • Apakah kita tega melihat anak-anak putus sekolah?
  • Apa gunanya ilmu jika tidak membawa manfaat bagi sesama?
  • Apakah kita akan terus diperbudak oleh hawa nafsu?
  • Untuk apa kita bangga dengan masa lalu, jika masa depan kita abaikan?
  • Apa artinya merdeka jika kita masih terikat oleh kebodohan?
  • Apakah kita rela membiarkan lingkungan kita hancur?
  • Mau sampai kapan kita menutup mata terhadap korupsi?
  • Bagaimana bisa kita maju jika selalu saling menjatuhkan?
  • Apakah kita puas dengan keadaan yang serba kekurangan ini?
  • Untuk apa kita berbicara tentang persatuan, jika masih saling membenci?
  • Apa gunanya teknologi canggih jika hanya dipakai untuk merusak?
  • Apakah kita tega membiarkan generasi muda kehilangan arah?
  • Apa artinya kemenangan jika diraih dengan cara curang?
  • Apakah kita akan terus menunggu tanpa berbuat apa-apa?
  • Untuk apa kita hidup bersama jika tidak saling menghargai?
  • Apa gunanya kekuasaan jika hanya menyengsarakan rakyat?
  • Apakah kita rela harga diri bangsa diinjak-injak?
  • Bagaimana bisa kita disebut manusia jika kehilangan rasa kemanusiaan?
  • Apakah kita akan terus membiarkan perpecahan merusak persaudaraan?
  • Apa artinya pendidikan tinggi jika akhlak rendah?
  • Apakah kita puas hanya menjadi penonton di negeri sendiri?
  • Untuk apa kita berteriak tentang keadilan, jika kita sendiri tidak adil?
  • Tak malukah kau berbuat seperti itu?
  • Mau sampai kapan kita menganggap sekolah hanya sekadar formalitas?
  • Apa gunanya membaca banyak buku jika hati tetap tertutup?
  • Apakah kita rela generasi muda kehilangan semangat belajar?
  • Bagaimana mungkin bangsa ini maju jika pendidikan diabaikan?
  • Untuk apa guru dihormati jika nasihatnya tak pernah didengar?
  • Mau sampai kapan kau begitu terus?
  • Apa gunanya merdeka jika kita masih terjajah oleh kebodohan?
  • Apakah kita akan terus membiarkan korupsi merajalela?
  • Sungguh aku tak mengerti, mengapa hal ini bisa terjadi.
  • Kalau begini caranya, kapan kita bisa menang?
  • Apa kau rela jika kau disuruh untuk memakan bangkai saudaramu?
  • Relakah jika tanah air kalian dikuasai oleh para penjajah?
  • Relakah kamu jika keluargamu diinjak-injak harga dirinya?
  • Apakah kita rela anak cucu kita hidup dalam penderitaan?
  • Apa gunanya kemerdekaan jika rakyat masih terbelenggu kemiskinan?
  • Apakah kita akan terus menunggu keajaiban tanpa bekerja keras?

Nah itulah dia contoh-contoh kalimat oratoris. Tentu masih banyak contoh lainnya yang tidak mungkin jika semuanya disebutkan. Semoga artikel ini bermanfaat dan selamat belajar.


Author

Firdaus Deni Febriansyah

Freelance, Content Writer, Bloger, dan Kontributor di beberapa media.

Komentar yang sesuai dengan postingan dan tidak mengandung unsur negatif pasti akan disetujui oleh admin :)

Maaf, tidak diperkenankan berkomentar menggunakan atau mengandung tautan aktif