Salah satu jenis puisi lama yang sering kita dengar yaitu gurindam. Gurindam adalah sajak dua baris yang mengandung petuah atau nasihat.
Selain gurindam berangkai, jenis lainnya dari gurindam yaitu gurindam berkait. Adapun yang dimaksud dengan gurindam berkait adalah gurindam yang memiliki teks berkait antara baris satu dan dua, begitu juga dengan bait selanjutnya saling berkaitan.
Jadi antara bait satu dengan bait lainnya saling berkaitan. Bait 1 akan berkaitan dengan bait kedua.
Contoh Gurindam Berkait
Berikut ini berbagai contoh gurindam berkait yang dapat kamu pelajari.
Contoh 1
Barang siapa rajin beribadah,
Hidupnya tenteram jauh dari musibah.
Jika musibah datang melanda,
Ingatlah Tuhan penolong utama.
Barang siapa lalai sembahyang,
Hidupnya gundah, hatinya bimbang.
Jika bimbang tiada bertepi,
Kembalilah pada Ilahi Rabbi.
Contoh 2
Barang siapa menuntut ilmu,
Hidupnya terang tiada kelabu.
Jika ilmu diamalkan benar,
Hidup bahagia, hati pun sabar.
Barang siapa malas membaca,
Hidupnya suram tiada cahaya.
Jika cahaya tiada di hati,
Hidup terombang bagai tak pasti.
Contoh 3
Barang siapa berkata dusta,
Hilanglah sudah harga dirinya.
Jika harga diri telah hilang,
Hidupnya hina sepanjang zaman.
Barang siapa rendah hati,
Hidupnya mulia sampai mati.
Jika mulia jadi pegangan,
Hidup bahagia penuh ketentraman.
Contoh 4
Barang siapa setia kawan,
Hidupnya damai jauh dari lawan.
Jika kawan suka menolong,
Persaudaraan pun makin kokoh.
Barang siapa khianat teman,
Hidupnya kelak penuh penyesalan.
Jika penyesalan datang kemudian,
Tiada berguna tangisan dan ratapan.
Contoh 5
Barang siapa berkata benar,
Hidupnya tenteram hati pun sabar.
Jika dusta jadi kebiasaan,
Hilanglah sudah segala kepercayaan.
Barang siapa jujur berjanji,
Hidupnya mulia tiada rugi.
Jika janji sering diingkari,
Hilanglah teman, rusaklah diri.
Contoh 6
Barang siapa tiada memegang agama,
Sekali-kali tiada boleh dibilang nama.
Barang siapa mengenal yang empat,
Maka ia itulah orang yang ma'rifat.
Barang siapa mengenal Allah,
Suruh dan tegah-Nya tiada ia menyalah.
Barang siapa mengenal diri,
Maka telah mengenal akan Tuhan yang bahri.
Barang siapa mengenal dunia,
Tahulah ia barang yang terperdaya.
Contoh 7
Jika hendak mengenal orang berakal,
Di dalam berbuat ia tidak menyangkal.
Apabila perbuatan tidak disangkal,
Itulah tanda orang yang kekal.
Orang yang kekal hatinya bersih,
Kepada kebaikan ia kasih.
Kasih akan kebaikan tandanya beriman,
Hidupnya selamat sepanjang zaman.
Zaman sekarang banyak celaru,
Jika tiada ilmu, hidup jadi keliru.
Contoh 8
Kurang pikir kurang siasat,
Tentu dirimu kelak tersesat.
Apabila tersesat di hujung jalan,
Kembalilah segera ke pangkal jalan.
Pangkal jalan adalah niat yang lurus,
Agar amalan tidak terurus.
Jika amalan sudah terurus,
Jagalah lidah jangan terlanjur terus.
Lidah yang terlanjur membawa padah,
Menyakiti hati tiada pernah.
Contoh 9
Jika hidup hanya untuk dunia,
Jiwa dan batin akan merana.
Apabila jiwa sudah merana,
Hilanglah seri hilang pesona.
Hilang pesona karena tamak,
Harta dikejar ilmu ditolak.
Ilmu ditolak jangan sekali,
Kelak menyesal di kemudian hari.
Menyesal kemudian tiada berguna,
Selagi hidup carilah makna.
Contoh 10
Menjadi insan yang jujur,
Tidak akan membuat hidupmu hancur.
Tapi malah akan menjadikanmu insan luhur,
Dan menjadikan hidup lebih makmur.
Itulah dia sepuluh contoh gurindam berkait berbagai tema lengkap dengan penjelasannya. Semoga artikel ini bermanfaat dan selamat belajar.


0 komentar
Maaf, tidak diperkenankan berkomentar menggunakan atau mengandung tautan aktif