RajaBackLink.com

Perbedaan Konotasi dan Denotasi (Penjelasan + Contoh)

Perbedaan konotasi dan denotasi

Tahukah kamu apa perbedaan konotasi dan denotasi itu? Semasa SMA tentu kamu sudah sering mengetahui materi ini dari guru bahasa Indonesia. Untuk merefresh kembali, kali ini Ayo Berbahasa akan membahasnya melalui konten ini.

Membedakan antara kalimat konotasi dan denotasi sebenarnya tidaklah sulit. Dengan mengetahui pengertiannya saja, pasti kamu sudah tau apa bedanya kedua jenis kalimat ini.

Konotasi sendiri diartikan sebagai kalimat yang bermakna bukan sebenarnya, atau merujuk pada hal lain. Konotasi juga disebut sebagai kata kiasan, sedangkan denotasi merupakan kalimat dengan makna sebenarnya.

Pengertian Kalimat Konotasi dan Denotasi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

Menurut KBBI Edisi ke V, telah disebutkan secara gamblang mengenai perbedaan dari kedua jenis kalimat ini.

Konotasi diartikan tautan pikiran yang menimbulkan nilai rasa pada seseorang ketika berhadapan dengan sebuah kata. Sedangkan denotasi merupakan kelompok atau makna kata yang didasarkan atas penunjukan yang lugas pada sesuatu di luar bahasa atau yang didasarkan atas konvensi tertentu dan bersifat objektif.


Perbedaan Konotasi dan Denotasi Menurut Wikipedia

Dikutip dari Wikipedia, Konotasi merupakan makna emosional yang sifatnya subjektif dan melekat pada suatu kata atau frasa. Sementara itu denotasi merupakan makna eksplisit dan harfiah dari suatu kata atau frasa.

Nah, sudah paham akan apa perbedaan kalimat Denotasi dan konotasi itu? Sebagai informasi tambahan, berikut saya berikan beberapa contoh kalimat konotasi dan denotasi.


Contoh Kalimat Konotasi

  • Wasit dituduh sebagai kambing hitam pada pertandingan tersebut. (kambing hitam: orang yang dianggap bersalah, padahal kenyataannya tidak demikian)
  • Ucapannya membuat aku makan hati karenanya. (makan hati: kecewa, dongkol)
  • Si tangan panjang itu dihukum 1 tahun penjara. (tangan panjang: pencuri)
  • Budi adalah tangan kanan dari pak direktur. (tangan kanan: orang kepercayaan)
  • Para buruh merasa bahwa perusahaan tempat mereka bekerja hanya menjadikan mereka sebagai sapi perah belaka. (sapi perah: orang yang dimanfaatkan oleh orang lain demi sebuah keuntungan)
  • Karena masalah ekonomi, perusahaan tersebut  harus gulung tikar. (gulung tikar: bangkrut)
  • Aku tidak akan angkat tangan sebelum cita-citaku terwujud. (cuci tangan: menyerah)
  • Sejak ayah dan ibunya meninggal, Andi otomatis menjadi tulang punggung bagi ketiga anaknya. (tulang punggung: tumpuan bagi orang lain)
  • Kesuksesan instan yang dia peroleh membuat dirinya menjadi lupa daratan. (lupa daratan: sombong, lupa diri)
  • Kasus sengketa rumah itu telah dibawa ke meja hijau. (meja hijau: pengadilan)
  • Di perusahaan itu, Dia masih anak bau kencur. (anak bau kencur: anak baru atau orang yang belum berpengalaman)
  • Terkait problem tersebut, pihak perusahaan justru bersikap cuci tangan. (cuci tangan: tidak bertanggung jawab atas suatu permasalahan)
  • Film itu terasa kurang menarik karena benang merah antara satu adegan ke lain adegannya tidak sesuai/tidak padu. (benang merah: hubungan)


Contoh Kalimat Denotasi

  • Kambing Pak Budi yang akan disembelih adalah kambing hitam kualitas terbaik.
  • Kemarin aku memakan hati ayam di rumah makan itu.
  • Aku melihatnya memakai kemeja tangan panjang di kafe tersebut.
  • Ketika bermain bola voli, tangan kanan Andri tiba-tiba terkilir.
  • Peternakan itu merupakan salah peternakan sapi perah terbaik di Indonesia.
  • Setelah selesai makan siang bersama di pinggir danau, kami pun menggulung tikar yang kami bawa dari rumah.
  • Ibu guru berujar bahwa kami harus mengangkat tangan kami jika ada hal yang hendak ditanyakan soal materi pelajaran yang sudah diajarkan.
  • Entah sejak kapan tulang punggungku terasa sakit sekali.
  • Wahana paralayang itu sungguh menakjubkan ketika diterbangkan ke angkasa, sehingga aku pun menjadi lupa daratan karenanya.
  • Meja hijau itu merupakan meja belajar Yudi yang diberi cat berwarna hijau.
  • Bau kencur dari masakan itu begitu pekat tercium hidung.
  • Cuci tanganlah terlebih dahulu sebelum makan.
  • Ibu membeli benang merah dari toko untuk menjahit pakaian.


Kesimpulan

Dari penjelasan di atas, dapat kita simpulkan bahwa konotasi adalah makna tidak sebenarnya dari sebuah kata/frasa. Sedangkan denotasi merupakan makna sebenarnya dari kata/frasa.

Materi lainnya : contoh ungkapan dan artinya

Silakan bagikan kepada lainnya, semoga konten "perbedaan konotasi dan denotasi" bermanfaat bagi banyak orang. Terima kasih.

1 komentar

Komentar yang sesuai dengan postingan dan tidak mengandung unsur negatif pasti akan disetujui oleh admin :)

Maaf, tidak diperkenankan berkomentar menggunakan atau mengandung tautan aktif
  1. Ko : palsu
    De : asli

    Ko notasi : makna palsu
    De notasi : makna asli

    Itulah kesimpulan yg saya tangkap dari pembelajaran kali ini.

    . Dari beberapa contoh diatas, Aku sering mendengar istilah tersebut namun belum begitu mengerti istilah konotasi dan denotasi nya. .

    Kini aku udah paham maksdnya..
    Thanks for share. .

    BalasHapus
Indonesia Website Awards