RajaBackLink.com

Gabungan Kata dan Cara Penulisannya yang Benar [Lengkap]

Halo sobat Ayo Berbahasa, pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai gabungan kata. Dua atau lebih kata pada dasarnya bisa digabung atau dipisahkan tergantung bagaimana aturannya.

Penulisan gabungan kata ini tidak bisa dilakukan secara asal-asalan. Sebab sudah ada ketentuan resmi yang mengatur tentang hal tersebut.

 

Pengertian Gabungan Kata

Menurut Rahma Barokah dalam buku Berfikir Cerdas dengan Bahasa Indonesia (2021), gabungan kata adalah gabungan morfem dasar yang mana seluruhnya memiliki status sebagai kata dengan pola fonologis, gramatikal serta semantis yang khusus, sesuai kaidah bahasa yang bersangkutan.

Kalau admin mengartikan gabungan kata sebagai proses penyusunan dua kata atau lebih yang berbeda dan membentuk makna baru setelah terjadi proses penyusunan.

 

Ciri-ciri Kata Gabungan

Kata gabungan juga memiliki sebutan lain yaitu kata majemuk. Kata yang satu ini memiliki beberapa ciri dan karakteristik yaitu :

  • Tidak bisa disisipi, karena bisa merusak maknanya.
  • Tidak bisa diperluas.
  • Tidak bisa ditukar posisinya, misal orang tua tidak mungkin berubah jadi tua orang.
  • Kata gabungan tidak bisa ditambahkan atau dipisahkan kecuali dengan tanda hubung (khusus kasus tertentu).

 

Unsur Gabungan Kata

Menurut situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, gabungan kata memiliki beberapa unsur penting yaitu :

  • Gabungan kata yang bisa membentuk kata merupakan gabungan antara kata bentuk terikat dengan kata dasarnya. Contohnya: ekstra + kurikuler atau pra + sejarah. 
  • Gabungan kata yang membentuk kata majemuk merupakan gabungan antara kata dasar dengan kata dasar yang membentuk makna baru. Contohnya: rumah sakit, tumpang tindih, meja makan.
  • Gabungan kata yang membentuk frasa merupakan gabungan dua atau lebih kata yang sifatnya tidak predikatif. Contohnya: rambut panjang, gunung tinggi, rumah besar.

 

Cara Penulisan Gabungan Kata yang Benar

Untuk menyusun dua kata wajib memperhatikan imbuhan yang menyertainya. Sebab gabungan kata itu terdiri atas kata majemuk dan gabungan kata yang hanya diikuti awalan atau akhiran. Seperti ini biasanya ditulis terpisah.

Sementara itu, gabungan kata yang diapit awalan dan akhiran ditulis dengan cara serangkai. Ada juga pengecualian untuk kata-kata tertentu sehingga harus digabungkan.

Aturan selengkapnya mengenai penggabungan kata telah dijelaskan di Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yakni sebagai berikut

 

Unsur gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk, termasuk istilah khusus, ditulis terpisah.

Kata majemuk yang lazim digunakan dan juga istilah khusus, tidak ditulis serangkai tetapi terpisah. Contohnya yaitu :

  • duta besar
  • model linear
  • kambing hitam
  • persegi panjang
  • orang tua
  • rumah sakit jiwa
  • simpang empat
  • meja tulis
  • mata acara
  • cendera mata

 

Gabungan kata yang dapat menimbulkan salah pengertian ditulis dengan membubuhkan tanda hubung (-) di antara unsur-unsurnya.

Apabila ada dua kata yang bisa menimbulkan salah tafsir apabila keduanya digabungkan, maka wajib menambakan tanda hubung (-) di antara kedua unsur tersebut. Contohnya yaitu :

  • anak-istri pejabat (anak dan istri dari pejabat)
  • anak istri-pejabat (anak dari istri pejabat)
  • ibu-bapak kami (ibu dan bapak kami)
  • ibu bapak-kami (ibu dari bapak kami)
  • buku-sejarah baru (buku sejarah yang baru)
  • buku sejarah-baru (buku tentang sejarah baru)

 

Gabungan kata yang penulisannya terpisah tetap ditulis terpisah jika mendapat awalan atau akhiran.

Gabungan kata ditulis terpisah dengan catatan sudah ada awalan atau akhiran. Contohnya yaitu :

  • bertepuk tangan
  • menganak sungai
  • garis bawahi
  • sebar luaskan

 

Gabungan kata yang mendapat awalan dan akhiran sekaligus ditulis serangkai.

Sementara itu, apabila dua kata gabungan sudah ada awalan dan akhirannya, maka penulisannya serangkai atau disambung. Contohnya yaitu :

  • dilipatgandakan
  • menggarisbawahi
  • menyebarluaskan
  • penghancurleburan
  • pertanggungjawaban

 

Gabungan kata yang sudah padu ditulis serangkai.

Ada beberapa gabungan yang memang sudah padu sehingga penulisannya wajib serangkai. Contohnya adalah :

  • acapkali
  • adakalanya
  • apalagi
  • bagaimana
  • barangkali
  • beasiswa
  • belasungkawa
  • bilamana
  • bumiputra
  • darmabakti
  • dukacita
  • hulubalang
  • kacamata
  • kasatmata
  • kilometer
  • manasuka
  • matahari
  • olahraga
  • padahal
  • peribahasa
  • perilaku
  • puspawarna
  • radioaktif
  • saptamarga
  • saputangan
  • saripati
  • sediakala
  • segitiga
  • sukacita
  • sukarela
  • syahbandar
  • wiraswata

 

Demikian pembahasan mengenai gabungan kata dan tata cara penulisannya. Awas, jangan sampai salah menuliskannya lagi ya.

Posting Komentar

Komentar yang sesuai dengan postingan dan tidak mengandung unsur negatif pasti akan disetujui oleh admin :)

Maaf, tidak diperkenankan berkomentar menggunakan atau mengandung tautan aktif
Indonesia Website Awards