RajaBackLink.com

Latar Tempat : Contoh, Jenis- jenis, dan Pengertian [Lengkap]

Latar tempat

Sama seperti waktu dan suasana, latar tempat merupakan satu dari ketiga jenis latar di dalam sebuah cerita. Baik itu theater, novel, cerita fiksi, biografi, bahkan termasuk film dan kartun pun pasti harus menjelaskan tempat dimana peristiwa narasi tersebut terjadi.

Tanpa adanya keterangan keberadaan lokasi sang tokoh di dalam cerita, pembaca jadi tidak akan mengerti dimana cerita tersebut dikisahkan dari awal hingga selesai.

Oleh karena itu, pada artikel ini kita akan pelajari tentang pengertian latar tempat beserta jenis- jenis dan contohnya.

 

Apa Itu Latar Tempat?

apa itu latar tempat

Karena latar merupakan informasi atau keterangan tentang setting sebuah peristiwa, maka latar tempat adalah keterangan tentang dimana peristiwa tersebut terjadi. Sedangkan latar yang lainnya menjelaskan tentang kapan atau bagaimana suasana di tempat tersebut.

Jadi sederhananya, latar tempat adalah segala sesuatu yang menjelaskan tentang posisi, keberadaan, atau lokasi terjadinya sebuah peristiwa di dalam sebuah cerita.

Latar tempat bisa bersifat universal atau keseluruhan, dan ada juga latar tempat yang lebih spesifik untuk peristiwa tertentu.

Sebagai contoh dalam novel Harry Potter, cerita tersebut berlatar di Inggris secara keseluruhan. Namun kita juga bisa melihat setiap peristiwa juga berlatar di tempat berbeda, misalnya di dunia manusia, lalu ke dunia sihir. Kemudian di dunia sihir terdapat sekolah, Desa Hogsmeade, penjara Azkaban, dan masih banyak lagi.

Artinya akan ada dua jenis latar tempat yang perlu kita pikirkan waktu menulis sebuah cerita. Yang pertama adalah latar keseluruhan, bisa berupa negara, kota, atau daerah. Yang kedua adalah latar per peristiwa, misalnya di sekolah, di rumah, di restoran, dan lain-lain.

 

Latar Tempat Bisa Merupakan Lokasi Asli atau Fiksi

Tergantung dari genre narasi yang mau kita buat, sebuah lokasi di dalam cerita bisa merupakan tempat asli maupun fiksi.

Bila kita mau menggunakan lokasi asli, maka penggambaran lokasi tersebut harus strategis dan menggunakan referensi yang di dapat lewat riset langsung maupun lewat internet. Nanti kita akan jelaskan bagaimana cara menggambarkan sebuah latar dengan akurat di sini.

Sedangkan kalau mau menggunakan latar tempat fiksi, maka kita harus menggambarkannya dengan konsisten. Hal ini dinamakan dengan "world building", yaitu membangun dunia khayalan yang bisa dipercaya oleh pembaca.

Membangun sebuah dunia lewat tulisan tentunya tidak mudah. Dibutuhkan perencanaan matang, referensi dari lokasi di dunia nyata yang mau dimasukan ke dunia fiksi, serta pencatatan agar kita ingat apa hubungan satu lokasi dengan lokasi lainnya secara konsisten.

Contoh cerita dengan latar tempat fiksi bisa kita lihat dalam film Avatar atau serial kartun Spongebob. Selain itu, kita juga bisa menggabungkan lokasi fiksi dan nyata menjadi satu dunia seperti yang dilakukan J. K. Rowling dalam karya "Harry Potter".

Seperti yang sudah dikatakan tadi, cerita tersebut terbagi menjadi dua lokasi, yaitu Inggris dengan lokasi-lokasi nyata seperti Stasiun King's Cross dan Jembatan The Millennium, dan dunia sihir dengan lokasi fiksi seperti Hogwarts, Godric's Hollow, dan lain-lain.

 

Contoh Latar Tempat pada Novel dan Karya Naratif Lainnya

contoh latar tempat

Agar lebih jelas tentang penulisan lokasi di sebuah karya naratif, berikut ini kami akan beri beberapa contoh latar tempat pada karya naratif modern maupun klasik yang terkenal.

 

Sherlock Holmes di London

Sherlock Holmes adalah salah satu contoh cerita fiksi yang berlatar tempat nyata. Walaupun tetap ada beberapa unsur fiksional di lokasi-lokasi pada cerita ini. Contohnya bagunan di 221b Baker Street yang asli adalah rumah milik penduduk setempat.

Sedangkan lokasi lainnya seperti bar dan gedung yang didatangi oleh Sherlock dan Watson untuk investigasi adalah bangunan yang nyata di Inggris.

Satu hal yang perlu diperhatikan lagi dalam novel Sherlock Holmes, latar waktu dari cerita ini adalah di era Late Victorian atau tahun 1837 sampai 1910. Artinya walaupun lokasi yang asli sudah tidak ada di dunia nyata saat ini, pada awal abad ke 20 tersebut bangunan yang ditulis mungkin benar adanya.

Dari sini kita bisa mempelajari bagaimana latar waktu dan tempat bisa saling memengaruhi satu sama lain.

 

Novel Habibie & Ainun di Indonesia dan Belanda

Selanjutnya kita pelajari penggunaan latar tempat di novel non-fiksi seperti Habibie & Ainun. Mirip seperti Sherlock Holmes tadi, novel ini juga berlatar waktu di jaman dulu, tepatnya sekitar tahun 1960'an sampai masa kini. Sehingga lokasi-lokasi di dalam novel ini nyata, tapi sekarang bangunannya mungkin sudah berubah.

Tapi karena novel Habibie & Ainun merupakan novel non-fiksi, maka seluruh lokasi di dalam cerita tersebut juga tidak boleh dibuat secara fiksi.

Ada kelebihan dan kekurangan dari penulisan lokasi non-fiksi seperti ini. Kelebihannya adalah kita tidak perlu mengkhawatirkan "world building" seperti yang tadi sudah dijelaskan sedikit. Sedangkan kekurangannya adalah setiap tempat harus bisa dibuktikan keberadaannya baik lewat foto atau pembuktian dari tokoh aslinya.

 

Cerita Rakyat Gunung Tangkuban Perahu di Bandung

Yang terakhir kita bisa belajar tentang latar tempat di cerita rakyat Gunung Tangkuban Perahu. Cerita ini berlatar di area Bandung, tepatnya di Gunung Tangkuban Perahu tersebut. Walaupun pada masa itu pastinya nama lokasinya bukan Bandung sebab latar waktu ceritanya adalah masa kerajaan.

Tapi yang perlu kita perhatikan adalah Gunung Tangkuban Perahu merupakan cerita legenda dimana lokasinya berada di dunia nyata yang masih ada sampai saat ini.

Meskipun begitu, latar dari awal hingga pertengahan cerita merupakan lokasi-lokasi fiksi yang belum pernah dibuktikan kebenarannya. Jadi kita bisa kategorikan Gunung Tangkuban Perahu sebagai cerita yang menggabungkan latar fiksi dan nyata.

 

Cara Menggambarkan Sebuah Latar Tempat lewat Tulisan

Baik menulis cerita dengan latar tempat fiksi maupun nyata, kita perlu melakukan riset untuk memperkaya referensi. Hal yang sama juga harus dilakukan waktu mau menggambarkan lokasi spesifik peristiwa tertentu, misalnya kafe, restoran, hotel, dan lain-lain.

 

Nah, berikut ini kami akan jelaskan bagaimana cara menggambarkan sebuah lokasi lewat tulisan setelah kalian mengumpulkan referensi.

 

1. Tulis Semua Objek yang Dilihat di Lokasi Tertentu

Kalau kita mau menggambarkan peristiwa dengan lokasi di sebuah restoran, maka kita harus menulis apa saja objek yang umumnya terlihat di tempat tersebut. Misalnya kertas menu, kasir, staff, gelas dan piring, pengunjung, meja, kursi, dan lain-lain.

Objek-objek ini kemudian dimasukan ke dalam dialog maupun narasi sehalus mungkin. Dengan cara ini, kita bisa menggambarkan suatu tempat bahkan tanpa menyebutkan namanya sama sekali.

 

2. Pelajari Ciri Khas Lokasi Tertentu bila Menulis Latar dari Dunia Nyata

Pada novel Sherlock Holmes, digambarkan bagaimana kondisi jalanan London pada masa itu yang gelap dan membahayakan sebab masih banyak kriminal berkeliaran di malam hari. Kemudian di novel Harry Potter, kita bisa merasakan bagaimana ramainya stasiun King's Road yang mana sama seperti aslinya.

Cara penggambaran ini bisa membuat latar tempat terasa lebih akurat walaupun ditulis untuk cerita fiksi.

Sebagai latihan dalam mempelajari latar tempat, cobalah perhatikan dimana lokasi novel kesukaan kalian berada. Kemudian, pelajari juga bagaimana sang penulis menggambarkan lokasi-lokasi yang lebih spesifik di setiap peristiwa pada novel tersebut.

Posting Komentar

Komentar yang sesuai dengan postingan dan tidak mengandung unsur negatif pasti akan disetujui oleh admin :)

Maaf, tidak diperkenankan berkomentar menggunakan atau mengandung tautan aktif
Indonesia Website Awards