https://www.idblanter.com/search/label/Template
https://www.idblanter.com
BLANTERORBITv101

Pengertian dan Contoh Majas Sarkasme + Penjelasannya [Lengkap]

3/27/2023
contoh majas sarkasme

Belakangan ini, majas sarkasme sedang banyak digunakan oleh publik figur untuk mengkritiki kebijakan kontroversial dari pemerintah. Tapi ternyata, tidak semua opini dan statment yang mereka keluarkan bisa dianggap sebagai sebuah sarkasme.

Definisi sarkasme di mata masyarakat pun sekarang agak berbeda. Kebanyakan dari kita mungkin berpikir berkata sarkas adalah menyindir orang lain bagaimana pun bentuknya.

Nah, untuk mengembalikan maksud dan cara penggunaan majas sarkasme yang benar, mari kita pelajari lagi apa pengertian dan contoh dari majas ini.

Apa Itu Sarkasme?

Ilustrasi Sarkasme/Freepik

Sarkas atau majas sarkasme adalah cara berkomunikasi dengan tujuan menyindir secara tajam. Kalimat-kalimat sarkasme biasanya digunakan untuk mengkritik, mencemooh, bahkan mengejek dan mengolok-olok lawan bicaranya.

Sarkasme hanya bisa dituangkan dalam satu kalimat atau tulisan. Sedangkan media sindiran lain seperti lukisan, puisi, atau sajak dikategorikan sebagai satir. Nanti kita akan bahas lebih lengkap tentang hal ini.

Karena tujuannya untuk mengolok- olok, maka maksud yang ingin disampaikan lewat majas sarkasme selalu jelas dan cenderung kasar. Tetapi, kejelasan ini seringkali ditutupi dengan mengatakan antonim dari maksud aslinya.

Contohnya kalimat "Harum sekali badanmu, bikin aku mau muntah".

Dari kalimat tersebut kita bisa langsung mengerti bahwa maksudnya adalah sang pembicara tidak suka dengan bau badan lawan bicaranya. Tetapi ia menggunakan kata "harum" sebagai antonim dari kata "bau" untuk semakin mengejek lawan bicaranya tersebut.

Pengertian Sarkasme Menurut Ahli

Pengertian sarkasme menurut ahli

Berdasarkan KBBI, definisi sarkamse adalah kata-kata kasar yang ditujuan untuk menyakiti hati orang lain. Zainudin (1992) pun punya definisi sarkasme serupa, yaitu mengatakan sesuatu dengan maksud mengejek dan menggunakan kata tidak sopan.

Keraf (2009) punya penjelasan berbeda tentang sarkasme. Menurutnya, majas sarkasme merupakan sebuah bentuk sindiran yang lebih kasar dari ironi dan sinisme.

Tapi dari ketiganya kita bisa menarik kesimpulan bahwa contoh majas sarkasme harus menggunakan kata yang kasar dan dimaksudkan untuk menyakiti hati orang.

Definisi ini sendiri merujuk ke asal kata "Sarkasme" dalam Bahasa Yunani. "Sark" artinya daging, dan "Asmos" artinya merobek.

Sehingga secara harfiah maksud sarkasme adalah untuk merobek daging, atau secara metafora maksudnya adalah untuk merobek hati lawan bicara.

 

Perbedaan Sarkasme dan Sinisme

Tadi sempat kita singgung sedikit tentang bagaimana sarkasme merupakan bentuk lebih kasar dari sinisme dan ironi. Tapi, apa sih yang dimaksud dengan sinisme itu?

Dalam dunia filosofi, sinisme merupakan cara berpikir orang yang penuh dengan rasa pesimis, tidak percaya, dan segala macam pikiran negatif. Sedangkan dalam dunia bahasa, sinisme diartikan sebagai sanksi atau ejekan dari peristiwa tertentu.

Orang-orang dengan cara pandang sinisme tentunya banyak menggunakan kaliat sesuai cara pikirnya sehari-hari.

Kemudian ada juga ironi, yaitu suatu kejadian yang kebalikan dari ekspektasi. Misalnya "Terjadi kebakaran di stasiun pemadam kebakaran" atau "Ada pencurian mobil polisi" merupakan contoh dari sebuah ironi.

Tetapi tidak semua ironi digunakan sebagai sindiran ataupun ejekan. Karena sarkas merupakan bentuk lebih kasar dari ironi dan sinisme, maka kita sering mendengar unsur dari kedua cara berbahasa ini dalam contoh majas sarkasme.

Seperti penggunakan kata "harum" untuk mendeskripsikan sesuatu yang baru merupakan contoh ironi dalam sebuah sarkasme.

 

Bedanya Majas Sarkasme dengan Sindiran

Nah, sekarang kita masuk ke bagian yang paling banyak disalah artikan oelh orang-orang. Yaitu tentang sarkasme dan sindirian atau satire.

Tadi sudah dijelaskan bahwa sakrasme merupakan sindiran kasar kepada lawan bicara. Sehingga contoh majas sarkasme bisa ucapkan langsung di depan muka lawan bicara, dan ia langsung sadar bahwa sindiran tersebut tujukan untuknya.

Sedangkan satir merupakan sindiran halus. Artinya sang lawan bicara mungkin tidak sadar bahwa sindiran tersebut diucapkan untuk mengomentari perbuatan atau kondisinya. Sebab orang yang mengucapkan satir pun melakukan hal tersebut bukan untuk mengejek.

Dalam kasus media sosial perbedaan ini bisa disamakan dengan menyebut langsung kepada siapa sarkasme tersebut ditujukan atau hanya menyindir secara halus tanpa menjelaskan untuk siapa kalimat tersebut.

Republik Sentilan Sentilun, WIT, Srimulat merupakan contoh acara satir yang pernah tayang di televisi Indonesia. Begitu juga dengan beberapa pelawak tunggal yang sering membawakan materi komedi satir tanpa menyebut tujuan sindiran tersebut secara vokal.

 

Contoh Majas Sarkasme


Karena sudah tahu definisi sarkasme menurut KBBI, sekarang mari terapkan semua unsur dari pembahasan di atas ke dalam contoh majas sarkasme sebenarnya.
  1. Sungguh nikmat melewati jalan rusak dari hasil pajak setiap tahun
  2. Proses pembuatan KTP sangat cepat, paling kalian hanya perlu menunggu sampai punya anak
  3. Mengerjakan tugas seperti ini saja tidak bisa! Pasti IQ mu tinggi sekali
  4. Melihatmu saja sudah mau muntah, apalagi harus mengerjakan proyek ini bersama-sama
  5. Bagus sekali etikamu. Seperti anak yang diurus oleh serigala

Kesimpulan yang bisa kita ambil dari contoh majas sarkasme tadi adalah seluruh sindirannya mengandung kata bersifat kasar dan mudah disadari oleh lawan bicaranya. Jadi jika opini yang kalian baca tidak begitu jelas menyindir ke siapa, opini tersebut lebih cocok dikategorikan sebagai satir.


Author

Firdaus Deni Febriansyah

Freelance, Content Writer, Bloger, dan Kontributor di beberapa media.

Komentar yang sesuai dengan postingan dan tidak mengandung unsur negatif pasti akan disetujui oleh admin :)

Maaf, tidak diperkenankan berkomentar menggunakan atau mengandung tautan aktif