Kali ini kita akan belajar mengenai contoh kata serapan dari bahasa daerah. Sebagaimana yang sudah kita pelajari sebelumnya, kata serapan adalah kata yang diserap dari bahasa lain berdasarkan kaidah bahasa penerima.
Selain bisa diserap dari bahasa asing, kata serapan juga bisa diserap dari bahasa daerah. Misalnya bahasa Jawa, Sunda, Bali, atau bahasa daerah yang lainnya.
Contoh Kata Serapan dari Bahasa Daerah
Berikut ini berbagai contoh kata serapan yang diambil dari bahasa daerah dan sudah sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari:
- Tanah di depan gang tersebut amblas tanpa diketahui penyebabnya. (Amblas artinya adalah turun dari permukaan yang biasanya merujuk pada permukaan tanah).
- Anak itu terlihat sangat cakep dibandingkan dengan anak lain seusianya. (Berdasarkan kalimat tersebut, arti cakep adalah cantik jika anak perempuan atau tampan jika anak laki-laki).
- Kakek merasakan nyeri pada bagian kakinya. (Nyeri artinya berasa sakit seperti ditusuk-tusuk jarum atau dijepit pada bagian tubuh).
- Bapak sudah merasa mendingan setelah istirahat beberapa hari. (Mendingan artinya lebih baik daripada kondisi sebelumnya).
- Dia adalah anak yang lugu sehingga mudah dimanfaatkan oleh orang lain. (Lugu artinya adalah tidak banyak tingkah; bersahaja; sewajarnya; apa adanya).
- Yadi menjadi agak kagok ketika bertemu dengan gadis pujaan hatinya. (Kagok artinya yaitu sulit melafalkan kata yang biasanya terjadi ketika grogi).
- Haris menemukan binatang langka saat menyusuri hutan. (Langka artinya yaitu jarang didapatkan atau jarang ditemukan).
- Hartanya amblas karena berjudi. (Amblas artinya hilang atau lenyap).
- Beta sangat senang kamu ada di sini. (Beta artinya aku atau saya dalam bahasa Ambon).
- Hartanya bablas dicuri maling. (Bablas artinya adalah lenyap atau hilang).
- Paman membeli babut di toko. (Babut artinya karpet atau permadani).
- Cara bicaranya selalu lugas, tidak menyimpang kemana-mana. (Lugas artinya bersifat apa adanya atau langsung ke inti masalah).
- Aku sudah pangling kepadanya. (Pangling artinya terlihat berbeda sehingga seperti tidak mengenalinya lagi).
- Budi terlalu banyak makan sehingga perutnya terasa begah. (Begah artinya yaitu berasa penuh di perut karena terlalu kenyang dan sebagainya).
- Dia bersikap acuh terhadap para anak jalanan yang mengemis kepadanya. (Acuh artinya adalah tidak peduli).
- Ayah adalah orang yang sangat gigih dalam mencari nafkah untuk keluarga. (Gigih artinya yaitu tetap teguh pada pendirian atau pikiran, keras hati, atau mengotot).
- Para pemuda sering bergadang dan berkumpul di pos kamling sambil main kartu. (Bergadang artinya tidak tidur sampai larut malam).
- Ria sering mendapatkan cemooh dari teman-temannya karena Ibunya seorang pemulung. (Cemooh artinya cacian, hinaan, atau ejekan).
- Dia adalah gadis yang genit sehingga sering diganggu banyak pria. (Genit artinya bergaya-gaya (tingkah lakunya); banyak tingkahnya; keletah).
- Kakek sedang santai di teras rumah sambil meminum secangkir kopi. (Santai artinya dalam keadaan bebas dan senggang).
Itulah dia berbagai contoh kata serapan dari bahasa daerah. Tentu saja masih banyak contoh yang lainnya, bagi yang mau menambahkan yuk langsung saja sampaikan di kolom komentar biar kita sama-sama belajar.
0 komentar
Maaf, tidak diperkenankan berkomentar menggunakan atau mengandung tautan aktif