Setiap hari, kita pasti sering melihat penulisan unsur serapan dari bahasa asing. Baik itu di TV, novel, film, bahkan dalam buku pelajaran. Beberapa bahkan sangat sering kita pakai sampai tidak sadar bahwa sebenarnya kata tersebut bukan berasal dari Bahasa Indonesia.
Contohnya seperti "akad", yang sebenarnya berasal dari Bahasa Arab yaitu "aqd". Karena merasa kata tersebut sudah jadi bagian dari bahasa sehari- hari, maka penulisannya pun tidak memakai huruf miring lagi.
Pengertian Unsur Serapan dalam Bahasa Indonesia
Penulisan kata serapan bukan hanya berasal dari bahasa asing saja. Waktu menulis bahasa daerah dalam konteks kalimat Bahasa Indonesia pun kita harus ikuti aturan penulisan unsur serapan.
Contohnya kalau kita mau menulis "bathok" dalam sebuah kalimat. Karena kata tersebut merupakan serapan dari Bahasa Jawa, maka penulisannya harus menggunakan huruf miring menjadi "bathok".
Kecuali kalau kita mau menulisnya dengan ejaan yang sudah di ubah ke bahasa Indonesia, yaitu menjadi "batok". Maka kata tersebut tidak perlu ditulis dalam huruf miring lagi.
Lalu, bagaimana cara kita tahu mana kata yang harus ditulis dengan huruf miring dan mana yang tidak?
Jenis-jenis Unsur Serapan Berdasarkan Taraf Integrasinya
Ilustrasi kata serapan (Unsplash) |
Unsur Serapan Kelompok Pertama
Unsur serapan kelompok pertama adalah kata-kata yang ditulis sebagaimana ejaan aslinya ke dalam kalimat Bahasa Indonesia. Contohnya seperti kata "bully". Sebelum tercatat di dalam KBBI sebagai "perundungan", "bully" merupakan kata serapan unsur pertama yang harus ditulis miring.
Kemudian ada beberapa contoh lainnya seperti:
- de facto
- de jure
- smartphone
- selfie
- force majeure
- crypto
- l’exploitation de l’homme par l’homme
Intinya jika kata-kata tersebut masih dieja menggunakan bahasa aslinya, berarti kata tersebut perlu ditulis menggunakan huruf miring.
Unsur Serapan Kelompok Kedua
Ada pula serapan kelompok kedua yang tidak perlu kita tulis menggunakan huruf miring lagi. Sebab, ejaan kata ini sudah diadaptasi menggunakan ejaan Bahasa Indonesia.
Sebelumnya kita sudah sebutkan kata "akad" yang berasal dari " aqd" dalam Bahasa Arab. Contoh lainnya seperti:
- Bis (bus)
- Kolonial (colonial)
- Absensie (absentie)
- faktur (factuur)
- impas (impasse)
- Kiper (keeper)
- pabrik (faibriek)
- taksir (taxeren)
- Jandela (janela)
- Mentega (manteiga)
Jenis Unsur Serapan Berdasarkan Penulisannya
Khusus untuk unsur serapan kelompok kedua, ada aturan penulisan yang harus diikuti sebelum mengadaptasi ke ejaan Bahasa Indonesia. Aturan ini juga dibagi jadi dua jenis lagi, yaitu:
Penulisan Unsur Serapan Umum
Penulisan unsur serapan umum adalah aturan paling utama dan baling banyak di dalam penulisan dari bahasa asing ke Indonesia. Bahkan jenis serapan ini terdiri dari 95 aturan.
Kita akan tuliskan apa saja aturannya beserta masing-masing contohnya.
- Harakat fatah atau huruf /a/ dalam Bahasa Arab yang dibaca panjang menjadi a
ridaa (رِضًا) = rida - Huruf 'ain (Arab) pada awal suku kata dibaca a, i, atau u
'ilm (عِلْمٌ) = ilmu - Huruf 'ain (Arab) pada akhir suku kata dibaca k
ruku' (رُكُوْعٌ) = rukuk - Huruf hamzah (Arab) yang dibaca vokal menjadi a, i, atau u
Isyarah (إِشَارَةٌ) = isyarah - Gabungan huruf aa (Belanda) dibaca a
octaaf = oktaf - Gabungan huruf ae dibaca e
aesthetic = estetika - Gabungan hururf ae yang tidak bervariasi tetap dibaca ae
aerosol = ae - Gabungan hururf ai dibaca ai
detail = detail - Gabungan huruf au dibaca au
aura = aura - Gabungan huruf bl dibaca bl
blok (Belanda) = blk - Huruf c (Inggris) diikui a, o. atau u dibaca k
catalist = katalis - Huruf c yang diikuti e, i, y, atau oe, dibaca s
central = sentral - Gabungan huruf cc diikuti o, u, dibaca k
accomodation = akomodasi - Gabungan huruf cc yang diikuti e, atau i, dibaca ks
accent = aksen - Gabungan huruf cch dibaca k
zucchini = zukini - Gabungan huruf ch diikuti a, o, dibaca k
chromosome = kromosom - Gabungan huruf ch yang dilafalkan /s/ atau /sy/ dibaca s
brochure = brosur - Gabungan huruf ch yang dilafalkan /c/ dibaca c
mochi (Jepang) = moci - Gabungan huruf ck menjdk k
check = cek - Gabungan huruf cr dibaca kr
critic (Inggris) = kritik - Gabungan huruf ct di akhir suku kata dibaca k
contact = kontak - Huruf ç (Sansakerta) dibaca s
çastra = sastra - Huruf dal dan ḍad (Arab) dibaca d
ḥāḍir (حَاضِرٌ) = hadir - Gabungan huruf dh dibaca d
dharma = darma - Huruf e (Inggris) dibaca e
effect = efek - Gabungan huruf ea dibaca i
cream = krim - Gabungan huruf ea yang bukan dilafalkan /i/ dibaca ea
theater = teater - Gabungan hururf ee dibaca e
apotheek (Belanda) = apotek - Gabungan huruf ei dibaca ei
protein = protein - Gabungan huruf eo dibaca eo
geometry = geometri - Gabungan huruf eu dibaca eu
neutron = neutron - Gabungan huruf eu (Acewh, Sunda, Rejang) dibaca eu
keukeuh (Sunda) = keukeuh - Huruf fa (Arab) dibaca f
faṣīḥ (فَصِيْحٌ) = fasih - Huruf f dibaca f
fanatic = fanatik - Huruf gh dibaca g
spaghetti = spageti - Huruf gain (Arab) dibaca g
magrib (مَغْرِبٌ) = magrib - Hurufh ha dan ha (Arab) dibaca h
sahm (سَهْمٌ) = saham - Huruf hamzah (Arab) di tengah suku kata dibaca k
ma'mūm (مَأْمُوْمٌ) = makmum - Huruf hambah di akhir suku kata tidak dibaca
wuḍū' (وُضُوْءٌ) = wudu - Harakat kasrah dibaca i
qiyāmah (قِيَامَةٌ) = kiamat - Huruf i pada awal suku kata yang diikuti a, o, dibaca i
ion = ion - Huruf ie (Belanda) dibaca i
politiek = politik - Gabungan huruf ie (Latin) dibaca ie
species = spesies - Huruf jim (Arab) dibaca j
ijāzah (إِجَازَةٌ) = ijazah - Huruf kha (Arab) dibaca kh
khuṣūṣ (خُصُوْصٌ) = khusus - Huruf KL dibaca kl
kliniek = klinik - Huruf kr dibaca kr
krida (Sanskerta) = krida - Huruf n(Jepang, Cina) di depan p dibaca m
lunpia (Cina) = lumpia - Huruf ng dibaca ng
congress = kongres - Huruf oe (Yunani) dibaca e
oestrogen = estrogen - Huruf OI (Belanda, Perancfis, Ingrris) dibaca oi
point = poin - Huruf oo (Belanda) dibaca o
astroloog = astrolog - Gabungan huruf oo dibaca u
cartoon = kartun - Gabungan huruf oo yang dilafaklan sebagai vokal ganda dibaca o
zoology = zoologi - Gabungan huruf ou dibaca u
souvenir = suvenir - Gabungan huruf ou yang bukan dilafalkan /u/ dibaca ou
voucher = voucer - Gabungan huruf ph dibaca f
phase = fase - Gabungan huruf pl dibaca pl
implant = implan - Gabungan huruf pr dibaca pr
product = produk - Gabungan huruf ps dibaca ps
psychiatry = psikiatri - Gabungan huruf pt dibaca pt
pterodactyl = pterodaktil - Huruf q dibaca k
equator = ekuator - Huruf qaf (Arab) dibaca k
muṭlaq (مُطْلَقٌ) = mutlak - Gabungan huruf rh dibaca r
rhinoscope = rinoskop - Huruf sa, sin, dan sad (Arab) dibaca silsilah (سِلْسِلَةٌ) = silsilah
- Huruf syin (Arab) dibaca sy
syukr (شُكْرٌ) = syukur - Gabungan huruf sc diikuti a, o, u dibaca k
scuba = skuba - Gabungan huruf sc diikuti i, e, y, dibaca s
luminescence = luminesens - Gabungan hururf sch diikuti vokal dibaca sk
schema = skema - huruf sr dibaca sr
asri (Sanskerta) = asri - Huruf t diikuti i dibaca s
patient = pasien - Huruf ta (arab) dibaca t
syarṭ ( شَرْطٌ ) = syarat - Huruf th dibaca t
methode (Belanda) = metode - Gabungan huruf tr dibaca tr
transfer = ransfer - Gabungan huruf ts (jepang) dibaca ts
tsunami = tsunami - Huruf u dibaca u
unit = unit - Harakat damah dibaca u
qāmūs (قَامُوْسٌ) = kamus - Huruf ua dibaca ua
aquarium = akuarium - huruf ue dibaca ue
frequency = frekuensi - Gabungan huruf ui dibaca ui
equivalent = ekuivalen - Huruf uo dibaca up
quota = kuota - Gabungan huruf uu dibaca u
prematuur = prematur - Huruf v dibaca v
vision = visi - Huruf wau (Arab) selain di akhir suku kata dibaca w
taqwā (تَقْوًى) = takwa - Huruf wau (Arab) setelah u dihilangkan
quwwah (قُوَّةٌ) = kuat - Huruf x pada awal kata dibaca x
xylophone = xilofon - Huruf x di tengah dan akhir suku kata dibaca ks
taxi = taksi - Huruf xc diikuti e, i dibaca ks
exception = eksepsi - Huruf xc diikuti a, o , u , dibaca ksk
exclusief = eksklusif - Huruf y dibaca y
yuan (Cina) = yuan - Huruf y dilafalkan /ai/ dibaca i
cyber = siber - Huruf ya (Arab) di awal suku kata dibaca y
hidāyah (هِدَايَةٌ) = hidayah - Huruf ya (Arab) yang di awali i dihilangkan
ziyārah (زِيَارَةٌ) = ziarah - Huruf z dibaca z
zygote = zigot - Huruf zai dan za (Arab dibaca z
zamān (زَمَانٌ) = zaman
Penulisan Unsur Serapan Khusus
Sedangkan unsur serapan khusus cuma punya 4 aturan, yaitu:
- Deret konsonan di akhir kata Bahasa Arab diisi huruf vokal sebelumnya
aqd = Akad
syukr = syukur - Deret konsonan di akhir kata Bahasa Arab bisa diisi huruf u
fard = fardu - Konsonan ganda diubah menjadi konsonan tunggal
effect = efek - Unsur serapan yang sudah lazim dipakai tidak diubah walaupun tidak sesuai kaidan penulisan serapan umum
proyek
populer
Itulah kumpulan penulisan unsur serapan dan contohnya. Kalian bisa temukan kata serapan di sekitar kita dan lihat aturan apa yang dipakai pada kata tersebut.
0 komentar
Maaf, tidak diperkenankan berkomentar menggunakan atau mengandung tautan aktif