https://www.idblanter.com/search/label/Template
https://www.idblanter.com
BLANTERORBITv101

Penulisan Unsur Serapan Sesuai EYD dan Contohnya [Lengkap]

1/31/2023
penulisan unsur serapan

Setiap hari, kita pasti sering melihat penulisan unsur serapan dari bahasa asing. Baik itu di TV, novel, film, bahkan dalam buku pelajaran. Beberapa bahkan sangat sering kita pakai sampai tidak sadar bahwa sebenarnya kata tersebut bukan berasal dari Bahasa Indonesia.

Contohnya seperti "akad", yang sebenarnya berasal dari Bahasa Arab yaitu "aqd". Karena merasa kata tersebut sudah jadi bagian dari bahasa sehari- hari, maka penulisannya pun tidak memakai huruf miring lagi.

 

Pengertian Unsur Serapan dalam Bahasa Indonesia

pengertian unsur serapan

Unsur serapan adalah kata-kata yang diadaptasi atau dipakai dalam kalimat Bahasa Indonesia. Karena Indonesia terdiri dari beragam budaya dan bahasa daerah, serta pernah dijajah oleh banyak bangsa, maka beberapa bahasa di luar Bahasa Indonesia ikut terserap dan kita gunakan setiap hari.

Penulisan kata serapan bukan hanya berasal dari bahasa asing saja. Waktu menulis bahasa daerah dalam konteks kalimat Bahasa Indonesia pun kita harus ikuti aturan penulisan unsur serapan.

Contohnya kalau kita mau menulis "bathok" dalam sebuah kalimat. Karena kata tersebut merupakan serapan dari Bahasa Jawa, maka penulisannya harus menggunakan huruf miring menjadi "bathok".

Kecuali kalau kita mau menulisnya dengan ejaan yang sudah di ubah ke bahasa Indonesia, yaitu menjadi "batok". Maka kata tersebut tidak perlu ditulis dalam huruf miring lagi.

Lalu, bagaimana cara kita tahu mana kata yang harus ditulis dengan huruf miring dan mana yang tidak?

 

Jenis-jenis Unsur Serapan Berdasarkan Taraf Integrasinya

Ilustrasi kata serapan (Unsplash) 

Nah, untuk tahu kata mana yang harus ditulis menggunakan huruf miring dalam contoh kalimat penulisan unsur serapan, kita perlu membaginya jadi dua kelompok dulu.

 

Unsur Serapan Kelompok Pertama

Unsur serapan kelompok pertama adalah kata-kata yang ditulis sebagaimana ejaan aslinya ke dalam kalimat Bahasa Indonesia. Contohnya seperti kata "bully". Sebelum tercatat di dalam KBBI sebagai "perundungan", "bully" merupakan kata serapan unsur pertama yang harus ditulis miring.

Kemudian ada beberapa contoh lainnya seperti:

  • de facto
  • de jure
  • smartphone
  • selfie
  • force majeure
  • crypto
  • l’exploitation de l’homme par l’homme

Intinya jika kata-kata tersebut masih dieja menggunakan bahasa aslinya, berarti kata tersebut perlu ditulis menggunakan huruf miring.

 

Unsur Serapan Kelompok Kedua

Ada pula serapan kelompok kedua yang tidak perlu kita tulis menggunakan huruf miring lagi. Sebab, ejaan kata ini sudah diadaptasi menggunakan ejaan Bahasa Indonesia.

Sebelumnya kita sudah sebutkan kata "akad" yang berasal dari " aqd" dalam Bahasa Arab. Contoh lainnya seperti:

  • Bis (bus)
  • Kolonial (colonial)
  • Absensie (absentie)
  • faktur (factuur)
  • impas (impasse)
  • Kiper (keeper)
  • pabrik (faibriek)
  • taksir (taxeren)
  • Jandela (janela)
  • Mentega (manteiga)

 

Jenis Unsur Serapan Berdasarkan Penulisannya

Khusus untuk unsur serapan kelompok kedua, ada aturan penulisan yang harus diikuti sebelum mengadaptasi ke ejaan Bahasa Indonesia. Aturan ini juga dibagi jadi dua jenis lagi, yaitu:

 

Penulisan Unsur Serapan Umum

Penulisan unsur serapan umum adalah aturan paling utama dan baling banyak di dalam penulisan dari bahasa asing ke Indonesia. Bahkan jenis serapan ini terdiri dari 95 aturan.

Kita akan tuliskan apa saja aturannya beserta masing-masing contohnya.

  1. Harakat fatah atau huruf /a/ dalam Bahasa Arab yang dibaca panjang menjadi a
    ridaa (رِضًا) = rida
  2. Huruf 'ain (Arab) pada awal suku kata dibaca a, i, atau u
    'ilm (عِلْمٌ) = ilmu
  3. Huruf 'ain (Arab) pada akhir suku kata dibaca k
    ruku' (رُكُوْعٌ) = rukuk
  4. Huruf hamzah (Arab) yang dibaca vokal menjadi a, i, atau u
    Isyarah (إِشَارَةٌ) = isyarah
  5. Gabungan huruf aa (Belanda) dibaca a
    octaaf = oktaf
  6. Gabungan huruf ae dibaca e
    aesthetic = estetika
  7. Gabungan hururf ae yang tidak bervariasi tetap dibaca ae
    aerosol = ae
  8. Gabungan hururf ai dibaca ai
    detail = detail
  9. Gabungan huruf au dibaca au
    aura = aura
  10. Gabungan huruf bl dibaca bl
    blok (Belanda) = blk
  11. Huruf c (Inggris) diikui a, o. atau u dibaca k
    catalist = katalis
  12. Huruf c yang diikuti e, i, y, atau oe, dibaca s
    central = sentral
  13. Gabungan huruf cc diikuti o, u, dibaca k
    accomodation = akomodasi
  14. Gabungan huruf cc yang diikuti e, atau i, dibaca ks
    accent = aksen
  15. Gabungan huruf cch dibaca k
    zucchini = zukini
  16. Gabungan huruf ch diikuti a, o, dibaca k
    chromosome = kromosom
  17. Gabungan huruf ch yang dilafalkan /s/ atau /sy/ dibaca s
    brochure = brosur
  18. Gabungan huruf ch yang dilafalkan /c/ dibaca c
    mochi (Jepang) = moci
  19. Gabungan huruf ck menjdk k
    check = cek
  20. Gabungan huruf cr dibaca kr
    critic (Inggris) = kritik
  21. Gabungan huruf ct di akhir suku kata dibaca k
    contact = kontak
  22. Huruf ç (Sansakerta) dibaca s
    çastra = sastra
  23. Huruf dal dan ḍad (Arab) dibaca d
    ḥāḍir (حَاضِرٌ) = hadir
  24. Gabungan huruf dh dibaca d
    dharma = darma
  25. Huruf e (Inggris) dibaca e
    effect = efek
  26. Gabungan huruf ea dibaca i
    cream = krim
  27. Gabungan huruf ea yang bukan dilafalkan /i/ dibaca ea
    theater = teater
  28. Gabungan hururf ee dibaca e
    apotheek (Belanda) = apotek
  29. Gabungan huruf ei dibaca ei
    protein = protein
  30. Gabungan huruf eo dibaca eo
    geometry =  geometri
  31. Gabungan huruf eu dibaca eu
    neutron = neutron
  32. Gabungan huruf eu (Acewh, Sunda, Rejang) dibaca eu
    keukeuh (Sunda) = keukeuh
  33. Huruf fa (Arab) dibaca f
    faṣīḥ (فَصِيْحٌ) = fasih
  34. Huruf f dibaca f
    fanatic = fanatik
  35. Huruf gh dibaca g
    spaghetti = spageti
  36. Huruf gain (Arab) dibaca g
    magrib (مَغْرِبٌ) = magrib
  37. Hurufh ha dan ha (Arab) dibaca h
    sahm (سَهْمٌ) = saham
  38. Huruf hamzah (Arab) di tengah suku kata dibaca k
    ma'mūm (مَأْمُوْمٌ) = makmum
  39. Huruf hambah di akhir suku kata tidak dibaca
    wuḍū' (وُضُوْءٌ) = wudu
  40. Harakat kasrah dibaca i
    qiyāmah (قِيَامَةٌ) = kiamat
  41. Huruf i pada awal suku kata yang diikuti a, o, dibaca i
    ion = ion
  42. Huruf ie (Belanda) dibaca i
    politiek = politik
  43. Gabungan huruf ie (Latin) dibaca ie
    species = spesies
  44. Huruf jim (Arab) dibaca j
    ijāzah (إِجَازَةٌ) = ijazah
  45. Huruf kha (Arab) dibaca kh
    khuṣūṣ (خُصُوْصٌ) = khusus
  46. Huruf KL dibaca kl
    kliniek = klinik
  47. Huruf kr dibaca kr
    krida (Sanskerta) = krida
  48. Huruf n(Jepang, Cina) di depan p dibaca m
    lunpia (Cina) = lumpia
  49. Huruf ng dibaca ng
    congress = kongres
  50. Huruf oe (Yunani) dibaca e
    oestrogen = estrogen
  51. Huruf OI (Belanda, Perancfis, Ingrris) dibaca oi
    point = poin
  52. Huruf oo (Belanda) dibaca o
    astroloog = astrolog
  53. Gabungan huruf oo dibaca u
    cartoon = kartun
  54. Gabungan huruf oo yang dilafaklan sebagai vokal ganda dibaca o
    zoology = zoologi
  55. Gabungan huruf ou dibaca u
    souvenir = suvenir
  56. Gabungan huruf ou yang bukan dilafalkan /u/ dibaca ou
    voucher = voucer
  57. Gabungan huruf ph dibaca f
    phase = fase
  58. Gabungan huruf pl dibaca pl
    implant = implan
  59. Gabungan huruf pr dibaca pr
    product = produk
  60. Gabungan huruf ps dibaca ps
    psychiatry = psikiatri
  61. Gabungan huruf pt dibaca pt
    pterodactyl = pterodaktil
  62. Huruf q dibaca k
    equator = ekuator
  63. Huruf qaf (Arab) dibaca k
    muṭlaq (مُطْلَقٌ) = mutlak
  64. Gabungan huruf rh dibaca r
    rhinoscope = rinoskop
  65. Huruf sa, sin, dan sad (Arab) dibaca silsilah (سِلْسِلَةٌ) = silsilah
  66. Huruf syin (Arab) dibaca sy
    syukr (شُكْرٌ) = syukur
  67. Gabungan huruf sc diikuti a, o, u dibaca k
    scuba = skuba
  68. Gabungan huruf sc diikuti i, e, y, dibaca s
    luminescence = luminesens
  69. Gabungan hururf sch diikuti vokal dibaca sk
    schema = skema
  70. huruf sr dibaca sr
    asri (Sanskerta) =  asri
  71. Huruf t diikuti i dibaca s
    patient = pasien
  72. Huruf ta (arab) dibaca t
    syarṭ ( شَرْطٌ ) = syarat
  73. Huruf th dibaca t
    methode (Belanda) =  metode
  74. Gabungan huruf tr dibaca tr
    transfer = ransfer
  75. Gabungan huruf ts (jepang) dibaca ts
    tsunami = tsunami
  76. Huruf u dibaca u
    unit = unit
  77. Harakat damah dibaca u
    qāmūs (قَامُوْسٌ) = kamus
  78. Huruf ua dibaca ua
    aquarium = akuarium
  79. huruf ue dibaca ue
    frequency = frekuensi
  80. Gabungan huruf ui dibaca ui
    equivalent = ekuivalen
  81. Huruf uo dibaca up
    quota = kuota
  82. Gabungan huruf uu dibaca u
    prematuur = prematur
  83. Huruf v dibaca v
    vision = visi
  84. Huruf wau (Arab) selain di akhir suku kata dibaca w
    taqwā (تَقْوًى) = takwa
  85. Huruf wau (Arab) setelah u dihilangkan
    quwwah (قُوَّةٌ) = kuat
  86. Huruf x pada awal kata dibaca x
    xylophone = xilofon
  87. Huruf x di tengah dan akhir suku kata dibaca ks
    taxi =  taksi
  88. Huruf xc diikuti e, i dibaca ks
    exception = eksepsi
  89. Huruf xc diikuti a, o , u , dibaca ksk
    exclusief = eksklusif
  90. Huruf y dibaca y
    yuan (Cina) = yuan
  91. Huruf y dilafalkan /ai/ dibaca i
    cyber = siber
  92. Huruf ya (Arab) di awal suku kata dibaca y
    hidāyah (هِدَايَةٌ) = hidayah
  93. Huruf ya (Arab) yang di awali i dihilangkan
    ziyārah (زِيَارَةٌ) = ziarah
  94. Huruf z dibaca z
    zygote = zigot
  95. Huruf zai dan za (Arab dibaca z
    zamān (زَمَانٌ) = zaman

 

Penulisan Unsur Serapan Khusus

Sedangkan unsur serapan khusus cuma punya 4 aturan, yaitu:

  • Deret konsonan di akhir kata Bahasa Arab diisi huruf vokal sebelumnya
    aqd = Akad
    syukr = syukur
  • Deret konsonan di akhir kata Bahasa Arab bisa diisi huruf u
    fard = fardu
  • Konsonan ganda diubah menjadi konsonan tunggal
    effect = efek
  • Unsur serapan yang sudah lazim dipakai tidak diubah walaupun tidak sesuai kaidan penulisan serapan umum
    proyek
    populer

Itulah kumpulan penulisan unsur serapan dan contohnya. Kalian bisa temukan kata serapan di sekitar kita dan lihat aturan apa yang dipakai pada kata tersebut.


Author

Firdaus Deni Febriansyah

Freelance, Content Writer, Bloger, dan Kontributor di beberapa media.

Komentar yang sesuai dengan postingan dan tidak mengandung unsur negatif pasti akan disetujui oleh admin :)

Maaf, tidak diperkenankan berkomentar menggunakan atau mengandung tautan aktif