https://www.idblanter.com/search/label/Template
https://www.idblanter.com
BLANTERORBITv101

Talibun: Pengertian, Ciri, Fungsi, dan Contoh [Lengkap]

8/18/2025
talibun

Sama halnya seperti seloka dan karmina, talibun juga merupakan salah satu bentuk puisi lama yang mirip seperti pantun. Yang membedakan antara pantun dan talibun adalah jumlah larik atau baris pada satu bait.

Jika pantun memiliki 4 baris dalam satu baris, maka talibun memiliki lebih dari 4 baris bahkan bisa sampai 12 baris. Itulah mengapa talibun juga disebut sebagai pantun panjang.

Talibun biasanya mengangkat tema kebesaran atau kehebatan seseorang atau tempat, keajaiban benda atau peristiwa, serta hal-hal yang berkaitan dengan adat, agama, atau nasihat.

Pengertian Talibun


Talibun adalah puisi lama yang terdiri dari banyak baris dalam satu bait. Menurut E. Kosasih dalam Apresiasi Sastra Indonesia, talibun adalah pantun yang memiliki susunan terdiri atas enam, delapan, atau sepuluh baris. 

Pembagian baitnya terdiri atas sampiran dan isi. Talibun yang jumlah lariknya enam dan delapan dalam satu bait yang paling populer saat ini.

Ciri-Ciri Talibun

ciri talibun

Ada beberapa ciri pantun panjang atau talibun yang membedakannya dengan jenis pantun lain yaitu.
  • Jumlah larik tiap bait lebih dari 4 baris dan biasanya selalu genap seperti 6, 8, 10, 12, dan seterusnya.
  • Setengah baris awal talibun adalah sampiran, setengah baris akhir merupakan isi.
  • Termasuk jenis puisi bebas.
  • Ada beberapa baris dalam rangkap untuk menjelaskan pemerian.
  • Isinya berdasarkan sesuatu yang diceritakan secara terperinci.
  • Gaya bahasa yang luas dan lumrah (pengandian terhadap bahasa berirama seperti pengulangan dan lain-lain).
  • Merupakan bahan penting dalam mengkaryaan cerita penglipur lara.
  • Tidak ada pembayang. Setiap susunan bisa mengartikan satu kelengkapan cerita.

Fungsi Talibun

fungsi talibun

Pantun panjang ini memiliki beberapa fungsi dalam pemakaiannya yaitu sebagai berikut.
  • Menceritakan keagungan atau kejayaan sesuatu kawasan dan lain sebagainya.
  • Menceritakan fenomena objek atau kejadian.
  • Menceritakan keindahan atau kejayaan seseorang.
  • Menceritakan perbuatan dan perilaku manusia.
  • Menceritakan perilaku atau seakan-akan terjadi pertempuran di masa lalu.
  • Mengisahkan kecantikan seseorang.
  • Menjelaskan suatu perkara.

Contoh Talibun

contoh talibun

Berikut ini berbagai contoh pantun panjang 6, 8, 10, dan 12 baris yang bisa kamu pelajari.

Enam Baris

  • Mencari ikan memakai jala
    Ikan sirna tak tahu kemana
    Meninggalkan harap di ujung usaha
    Tiada hari tanpa duka merana
    Kelak engkau di masa tua
    Jika tak manfaatkan masa muda
  • Berlayar ke pulau antah berantah
    Menerjang gulungan ombak
    Bersama nahkoda tak kenal kalah
    Agar kau tak bersusah payah
    Melewati masa depanmu kelak
    Tuntutlah ilmu tak kenal lelah.
  • Anak kecil belajar menari
    Jatuh berkali-kali tak mengapa
    Karena pasti selalu bangun
    Sedih rasanya hatiku ini
    Melihat kau berjalan dengannya

Delapan Baris

  • Hujan deras akhirnya datang jua
    Membasahi alam sekitarnya
    Rumput hijau tumbuh tanpa diterka
    Sungguh indah alam dengan nuansa
    Sayangi kedua orang tua
    Jangan mengeluh kepadanya
    Jangan pula menyakiti mereka
    Agar mendapat ridho Tuhan Maha Kuasa
  • Tangkap singa siapkan parang
    Parang tajam hilangkan sengsara
    Macan mati tinggalkan permata
    Untuk persembahan bagi adinda
    Kakanda mengarungi lautan garang
    Untuk pergi demi hilangkan lara
    Disini adinda tak pernah pejamkan mata
    Demi menunggu kepulangan kakanda.
  • Safari religi ke kota Mekkah.
    Tidak lupa membeli kurma
    Kurma muda untuk sebuah cita
    Cita dari cinta dan jenaka
    Hidup di dunia haruslah beribadah
    Jalankan semua perintah agama
    Itu perintah dari Sang Pencipta
    Agar masuk surga dan jauh dari neraka.

Sepuluh Baris

  • Bunga di pasar sangat bergelimang
    Semua bertebaran di atas genangan
    Genangan membuat noda menghitam
    Kelam dan tiada mengering
    Tergeletak di tengah jalanan
    Andaikan kebahagiaan mulai menghilang
    Kemudian timbullah semua kenangan
    Kau jangan menangis sehari semalam
    Kau jangan menangis hingga mata kering
    Ingatlah Tuhan sumber kebahagiaan
  • Jalan-jalan ke kota batik
    Tak lupa membeli cinderamata
    Cinderamata yang cantik dan indah
    Untuk dijadikan pajangan rumah
    Diletakkan di ruang tengah
    Perbanyaklah berbuat baik
    Berbuat baik kepada sesama
    Kepada teman-teman dan keluarga
    Tanpa membeda-bedakan siapa saja
    Niscaya balasan baik akan diterima
  • Berburu mengejar menjangan dengan panah ungu
    Menjangan lari tunggang langgang melihat garangnyan pemburu
    Pemburu yang lain gunakan senapan berlaras
    Berharap dapatkan tumpukan daging menjangan
    Berharap nanti malam dapat menikmati daging menjangan gurih dan kenyal
    Kejarlah akhirat seperti engkau mengejar buruanmu
    Kejarlah duniamu seperti engkau mengejar mangsamu
    Dengan begitu engkau akan hidup dengan selaras
    Antara duniawi dan ukhrowi yang dianaktirikan
    Semua untuk kebahagiaan yang hakiki dan kekal

Dua Belas Baris

  • Bangun tidur langsung lari pagi
    Lari pagi di jalanan kampung yang sepi
    Dekat sawah yang banyak petani
    Udaranya segar hawanya asri
    Suara burung berkicau dan berseri
    Suasananya masih nyaman sekali
    Ketika semua temanmu sudah pergi
    Dan tak ada yang mau kembali
    Janganlah kau muram bersedih
    Ingatlah jika kau tidak sendiri
    Ada keluarga di rumah yang menanti
    Yang akan selalu ada sampai nanti
  • Sang senja pun telah tiba
    Waktu siang pun sudah tiada
    Langit pun mulai berwarna jingga
    Matahari pun kian berlabuh
    Menuju arah barat di sana
    Dan waktu malam pun akan tiba
    Dia adalah si kakek tua
    Yang rajin kerja meski tak muda
    Selalu gigih dalam bekerja
    Dan tidak pernah dia mengeluh
    Namun dirinya kini tiada
    Membuat semua jadi berduka
  • Aku siapkan sebuah pena
    Dan juga kertas secarik
    Di sana aku mulai mengarang
    Sebuah kisah percintaan
    Yang membuat rasa pilu di hati
    Yang buat pembaca jadi bersedih
    Siang hari pun sudah tiba
    Membawa sinar panas yang terik
    Membuat kulit bagai terpanggang
    Di atas wajan penggorengan
    Dengan api yang tengah tinggi
    Dengan minyak yang tengah didih

Demikian penjelasan selengkapnya tentang talibun beserta contoh-contohnya. Semoga artikel ini bermanfaat dan selamat belajar.

Kamu juga bisa mempelajari materi bahasa Indonesia lainnya secara gratis kapan saja dan di mana saja melalui Ayo Berbahasa.


Author

Firdaus Deni Febriansyah

Freelance, Content Writer, Bloger, dan Kontributor di beberapa media.

Komentar yang sesuai dengan postingan dan tidak mengandung unsur negatif pasti akan disetujui oleh admin :)

Maaf, tidak diperkenankan berkomentar menggunakan atau mengandung tautan aktif