RajaBackLink.com

Apa Itu Cerita Mite dan Jenis-jenisnya [Lengkap]

cerita mite

Cerita mite atau cerita mitos merupakan salah satu jenis cerita yang pasti pernah kita dengar dari mulut ke mulut.  

Baik diceritakan orang tua, kakek-nenek, saudara, atau teman dan guru di sekolah. Tapi, sebagian besar dari kamu mungkin belum pernah menulis cerita mite atau membacanya secara langsung.

Cerita mitos sendiri bukan hanya sebuah genre atau bahan obrolan semata. Ternyata, cerita ini termasuk salah satu cerita rakyat atau dongeng yang punya kategori sendiri dalam dunia sastra, layaknya cerita fabel, saga, fantasi, folklore, dan lain sebagainya.

Oleh karena itu, mari kita bahas dengan jelas apa itu cerita mite dan apa saja karakteristik serta jenis-jenisnya.

 

Apa Itu Cerita Mite?

apa itu mite
Ilustrasi membaca mite. Gambar via pexels

Cerita mite adalah jenis cerita rakyat yang memiliki latar waktu di masa lalu dan menafsirkan tentang alam dunia namun bukan secara ilmiah. Contohnya menceritakan bagaimana dunia ini diciptakan, bagaimana tsunami bisa terjadi, bagaimana gunung-gunung bisa meletus, dan sebagainya.

Selain itu, cerita mite juga menceritakan tentang tokoh, pahlawan, dewa, atau kisah yang memiliki kaitan dengan hal gaib. Salah satu contoh cerita mitos paling terkenal di Indonesia yang membahas tentang tokoh di Indonesia misalnya Nyi Roro Kidul.

Kata mitos sendiri diambil dari bahasa Yunani, sedangkan kata mite adalah bahasa Belanda. Keduanya memiliki arti yang kurang lebih sama, yaitu "kisah" atau "cerita".

 

Pengertian Cerita Mite berdasarkan Ahli

Menurut Fatin & Camalia (2017) dalam buku "Big Bok Bahasa Indonesia SMP Kelas 7, 8, 9", dijelaskan bahwa cerita mite adalah sebuah cerita mitos tentang dewa atau makhluk halus dan digolongkan sebagai cerita dongeng seperti legenda.

Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia sendiri, kata "mitos" artinya sebuah cerita suatu bangsa tentang dewa atau pahlawan dari zaman dulu yang diungkapkan dengan cara gaib dan mengandung penafsiran tertentu. Misalnya asal-usul semesta alam, manusia, atau kelompok dan bangsa tertentu.

Dan menurut Happy El-Rais (2012) dalam buku "Kamus Ilmiah Populer", mitos atau mite dijelaskan sebagai cerita yang berhubungan dengan kepercayaan primitif tentang sebuah kehidupan di alam gaib. Cerita ini timbul akibat usaha manusia dalam mengambil pendekatan non ilmiah untuk menjelaskan dunia atau alam di sekitarnya.

Menurut Rakhmawan (2019) dalam buku "Penelitian, Transformasi, dan Pengkajian Faktor" dijelaskan bahwa mite adalah sebuah cerita yang dianggap suci, sakral, dan nyata oleh pendongeng atau orang yang menceritakannya.

 

Karakteristik Cerita Mite

Karakteristik cerita mite

Kebanyakan cerita mitos berasal sejak masyarakat Indonesia masih menganut kepercayaan animisme, yaitu percaya akan adanya roh, dewa, atau makhluk yang agung namun tidak memiliki agama secara keseluruhan.

Leluhur masyarakat Indonesia menganut kepercayaan animisme sejak jaman pra-sejarah. Itulah mengapa banyak ritual-ritual dan mite yang terus berkembang sampai saat ini hingga dianggap sebagai budaya.

Sebab pada zaman dulu, leluhur kita melakukan ritual yang sama sebagai pemujaan. Dari situlah banyak cerita mite yang lahir mengenai bagaimana jika kita melakukan sesuatu akan membawa keburukan, dan semacamnya.

Selain itu, cerita mitos juga selalu berhubungan dengan hal gaib, alam semesta, hewan, binatang, gejala alam, dan manusia.

Dulu, ketika cerita mite pertama kali diceritakan, kisah-kisah ini dianggap sebagai sebuah fakta. Namun kini dalam dunia kesusastraan, cerita ini digolongkan sebagai cerita rakyat atau dongeng. Bukan fiksi, bukan juga cerita nyata.

Jadi jika disimpulkan, karakteristik cerita mite adalah sebagai berikut.

  • Berasal dari zaman dulu, khususnya dari jaman pra-sejarah ketika masyarakat masih menganut animisme
  • Berkaitan dengan pemujaan kepada roh atau hal yang sifatnya gaib
  • Dianggap sebagai fakta ketika pertama kali diceritakan
  • Menceritakan tentang alam semesta, hewan, manusia, dan hal gaib
  • Termasuk sebagai jenis cerita rakyat

 

Ciri Cerita Mite

Mite memiliki 4 ciri yang harus kamu ketahui, yaitu:

  • Cerita mitos menunjukan kisah, cerita, atau kejadian penting yang terjadi di masa lalu
  • Mite dianggap sebagai cerita yang sakral dan memiliki sifat suci karena berkaitan dengan tokoh yang diagungkan dan dipuja oleh masyarakat terdahulu
  • Semua kejadian dalam cerita hanya bisa ditemukan di dalam dunia cerita saja, bukan di kehidupan sehari-hari ataupun di dunia pada masa lalu
  • Benar atau tidaknya cerita mitos tidak penting, sebab kejadian dalam cerita ini tidak terikat pada batasan yang ada dalam dunia nyata
  • Diwariskan dari zaman dahulu secara turun temurun

 

Fungsi Cerita Mite

Fungsi cerita mite
Jika dijelaskan secara singkat, cerita mite punya 4 fungsi, di antaranya:
  • Memberikan pelajaran dan nasihat kepada pendengar
  • Menjelaskan alasan sebuah tradisi dan ritual
  • Menjelaskan misteri dalam alam dari kacamata tradisional dan cara pandang leluhur
  • Menjelaskan fenomena alam dengan penjelasan non ilmiah

Seperti yang kita sadari, ilmu pengetahuan dan sains belum ditemukan ratusan atau ribuan tahun yang lalu. Tetapi, bukan berarti fenomena-fenomena ilmiah dijelaskan oleh sains tidak terjadi ketika ilmu pengetahuan belum ditemukan.

Sebagai contoh, berdasarkan kacamata sains, tsunami disebabkan oleh gelombang dan getaran yang ada di dasar laut. Tapi masyarakat jaman dulu belum tahu bahwa gempa juga bisa terjadi di dalam lautan. Oleh karena itu, mereka mengiterpretasikan tsunami sebagai bentuk kemarahan dewa atau roh yang dipuja.

Untuk mencegah fenomena alam tersebut terjadi lagi, mereka melakukan ritual pemujaan dengan cara melempar hasil bumi ke laut. Selain itu, mereka juga melarang masyarakat melakukan kegiatan yang bisa merusak laut seperti membuang sampah bekas, merusak terumbu karang, dan hal lain yang bisa membuat dewa lautan marah.

Cerita tentang tsunami sebagai bentuk amarah dewa lautan ini disampaikan secara turun temurun ke anak cucu mereka. Sehingga ritual memberikan hasil bumi ke laut terus dilakukan sampai jadi sebuah tradisi.

Seperti itulah bagaimana cerita mitos lahir untuk menjelaskan fenomena alam dari kacamata non ilmiah, untuk menjelaskan cikal-bakal sebuah ritual dan tradisi, serta sebagai pemberi nasihat kepada pendengarnya.

 

Jenis-jenis Cerita Mite dan Contohnya

Jenis jenis cerita mite
Cerita mitos bisa dibagi menjadi 4 jenis, yaitu:
  • Mite etiologi
  • Mite chthonic
  • Mite psikologi
  • Mite sejarah

Nah, mari kita bahas satu per satu beserta contohnya.

 

Mite Etiologi

Etiologi atau ethiological adalah cerita yang menjelaskan penyebab dari kejadian tertentu. Cerita mitos jenis ini bukan hanya menceritakan tentang fenomena alam seperti pada contoh cerita tsunami tadi, tapi juga menjelaskan hal lain.

Contoh cerita mitos etiologi yang mungkin pernah Anda dengar misalnya tentang kenapa kura-kura punya tempurung yang retak, mengapa jerapah punya leher yang panjang, dan lainnya.

 

Mite Chthonic

Mite chthonic adalah cerita yang berhubungan dengan dewa, tokoh yang dulu dipuja, atau peradaban lama yang kini sudah tidak ada. Kebanyakan cerita chtonic berasal dari Yunani Kuno dan Mesir Kuno, sebab banyak cerita mengenai dewa yang sampai saat ini masih sering diceritakan.

Sedangkan di Indonesia, cerita chthonic yang terkenal contohnya seperti cerita Nyi Roro Kidul, kisah Lembuswana, kisah Leak, dan lainnya.

 

Mite Psikologi

Mite psikologi adalah cerita yang berhubungan dengan tokoh agung namun tidak dipuja layaknya pada cerita chthonic.

Jenis cerita mitos ini lebih menjelaskan hal-hal seperti kekuatan gaib, atau kemampuan diluar nalar yang bisa terjadi pada manusia.

Di Indonesia, contoh mite psikologi yang paling terkenal adalah cerita Gatot Kaca yang konon sangat kuat layaknya memiliki otot dari kawat dan tulang dari besi. Sedangkan dari luar negeri, kisah mite psikologi yang terkenal contohnya seperti Hercules dan Kerajaan Babilonia yang ada di atas langit, Achilles, dan lainnya.

 

Mite Sejarah

Dan yang terakhir adalah mite sejarah, yaitu cerita mitos yang berhubungan dengan sejarah, baik asli maupun yang belum bisa dibuktikan keasliannya.

Contoh cerita mitos sejarah yang paling terkenal misalnya cerita tentang Atlantis yang tenggelam, bagaimana cara piramida dibangun, dan masih banyak lagi.

Indonesia pun punya banyak mite sejarah yang diceritakan secara turun temurun, misalnya kisah Roro Jongrang dan Candi Prambanan, kisah Danau Kelimutu, dan sebagainya.

 

Nah, seperti itulah pembahasan mengenai cerita mite beserta ciri, karakteristik, dan juga jenis-jensinya.

Seperti yang sudah dikatakan dalam artikel tadi, fakta atau fiksi dalam cerita mitos tidak dihiraukan. Yang mana membuat ada masyarakat yang percaya bahwa cerita ini benar terjadi, dan ada pula yang tidak percaya.

Posting Komentar

Komentar yang sesuai dengan postingan dan tidak mengandung unsur negatif pasti akan disetujui oleh admin :)

Maaf, tidak diperkenankan berkomentar menggunakan atau mengandung tautan aktif
Indonesia Website Awards