https://www.idblanter.com/search/label/Template
https://www.idblanter.com
BLANTERORBITv101

Pengertian Syair, Ciri, Jenis, dan Contohnya [Lengkap]

10/31/2025
pengertian syair

Sama halnya seperti gurindam dan mantra, syair juga merupakan salah satu jenis puisi lama dalam bahasa Indonesia. Puisi lama ini berasal dari Persia dan menggunakan bahasa Melayu Lama.

Syair mulai dikenal di Indonesia seiring dengan masuknya agama Islam melalui para pedagang dan ulama pada abad ke-13 hingga ke-16. Syair menjadi karya sastra yang dibuat untuk memberikan nilai moral, pendidikan, dan agama kepada pembacanya.

Pada awalnya, syair itu adalah puisi-puisi bernuansa keagamaan dan kepahlawanan. Namun, setelah diadaptasi oleh para penyair Melayu, syair mengalami perkembangan dengan mengangkat tema yang lebih luas.

Pengertian Syair

apa itu syair

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, syair puisi lama yang tiap-tiap bait terdiri atas empat larik (baris) yang berakhir dengan bunyi yang sama. Berdasarkan pengertian tersebut dapat kita ketahui, secara struktur puisi lama ini terdiri atas 4 baris dalam satu bait dengan akhir bunyi sama.

Selain itu, syair biasanya memiliki gaya bahasa yang khas, seperti penggunaan kosakata lama, kiasan, dan banyak mengandung nilai sastra dan keindahan bunyi.

Ciri-Ciri Syair

ciri-ciri syair

Sama halnya seperti puisi lama lainnya, syair juga memiliki beberapa ciri dan karakteristik yaitu.
  • Syair terdiri atas empat baris dalam setiap bait.
  • Setiap barisnya berisi delapan hingga dua belas suku kata.
  • Semua baris memiliki rima akhir yang sama (a-a-a-a).
  • Syair tidak memiliki sampiran, hanya ada isi.
  • Pesan syair disampaikan secara halus dan penuh makna kiasan.
  • Syair disusun dalam rangkaian bait yang berurutan. Setiap bait melanjutkan isi dari bait sebelumnya, sehingga menghasilkan satu kesatuan cerita yang utuh.

Unsur Syair

unsur syair

Setelah membahas pengertian syair dan ciri-cirinya, sekarang kita akan membahas apa saja unsur-unsur syair. Unsur syair terbagi menjadi dua yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik.

Unsur Intrinsik

Unsur intrinsik adalah unsur yang membentuk syair dari dalam. Unsur intrinsik syair terdiri atas.

  • Tema: ide utama dari keseluruhan isi syair. Tema syair biasanya berupa keagamaan, nasihat, kehidupan sosial, percintaan, hingga kepahlawanan.
  • Amanat: Pesan moral yang ingin disampaikan penyair kepada pembaca atau pendengar. Pesan ini biasanya berupa nasihat, ajakan berbuat baik, atau peringatan terhadap tindakan buruk.
  • Bahasa dan Gaya Bahasa: Syair menggunakan bahasa Melayu Klasik yang mengandung peribahasa, kiasan, dan metafora. Gaya bahasa syair membuatnya memiliki nilai keindahan.
  • Rima dan Irama: Syair memiliki rima akhir yang sama pada setiap bait. Syair memiliki Irama yang membuatnya enak didengar saat dibacakan.
  • Bait dan Baris: Syair tersusun atas bait-bait, dan setiap bait terdiri dari empat baris. Setiap barisnya memiliki 8–12 suku kata dan semuanya mengandung isi.
  • Latar dan Tokoh: Pada syair yang berbentuk cerita seperti Syair Bidasari atau Syair Ken Tambuhan, di dalamnya mengandung tokoh dan latar.

Unsur Ekstrinsik

Unsur ekstrinsik adalah unsur dari luar yang mempengaruhi proses pembuatan syair. Adapun unsur ekstrinsik syair yaitu.

  • Latar Belakang Sosial Budaya: Syair mencerminkan kehidupan sosial dan nilai budaya masyarakat Melayu pada zamannya.
  • Latar Belakang Keagamaan: Sebagian besar syair lahir karena pengaruh  ajaran Islam yang dibawa oleh para ulama dan penyair sufi. Hal ini membuat syair sering mengandung pesan spiritual dan moral.
  • Latar Belakang Pengarang: Latar belakang pengarang bisa mempengaruhi isi syair itu sendiri. Sebagai contoh, Hamzah Fansuri menulis syair dengan nuansa sufistik karena latar belakangnya sebagai ulama sufi.

Jenis Syair dan Contohnya

jenis syair

Setelah membahas pengertian syair dan ciri-cirinya, sekarang kita akan membahas jenisnya. Berikut ini jenis-jenis syair lengkap dengan contohnya yang harus kamu ketahui.

Syair Panji

Syair panji adalah syair yang menceritakan tentang kehidupan di dalam Istana. Salah satu contoh syair panji yang paling terkenal adalah Syair Ken Tumbuhan yang berbunyi.

Syair Ken Tumbuhan

Jika tuan menjadi air
Kakang menjadi ikan di pasir
Kata nin tiada kakanda mungkir
Kasih kakang batin dan lahir

Jika tuan menjadi bulan
Kakang menjadi pungguk merawan
Aria ningsun emas tempawan
Janganlah bercerai apalah tuan

Tuang laksana bunga kembang
Kakanda menjadi seekor kumbang
Tuanlah memberi kakanda bimbang
Tiadalah kasihan tuan akan abang

Jika tuan menjadi kayu rampak
Kakanda menjadi seekor merak
Tiadalah mau kakanda berjarak
Seketika pun tiada dapat bergerak

Selain contoh tersebut, masih ada contoh syair panji lainnya yaitu syair Abdul Muluk. Berikut ini isinya.

Syair Abdul Muluk

Berhentilah kisah raja Hindustan
Tersebutlah pula suatu perkataan
Abdul Hamid Syah paduka sultan
Duduklah baginda bersuka-sukaan.

Abdul Muluk putra baginda
Besarlah sudah bangsawan muda
Cantik menjelis usulnya syahda
Tiga belas tahun umurnya ada

Parasnya elok amat sempurna
Petah menjelis bijak laksana
Memberi hati bimbang gulana
Kasih kepadanya mulia dan hina

Syair Romantis

Pengertian syair romantis adalah syair yang membahas tentang percintaan. Berikut ini beberapa contoh dari syair romantis.

Syair Bidasari

Tersebutlah perkata Bidasari
Setelah malam sudahlah hari
Bangunlah ia seorang diri
Makan dan minum barang yang digemari

Pergilah mandi Siti Bangsawan
Serta memakai bau-bauan
Lalu masuk ke dalam peraduan
Santap sirih dalam puan

Bertemu sepah bekas dimakan
Diambil Siti dicampakan
Dengan takutnya ia berfikiran
Siapakah ini yang membuatkan

Jikalau manusia yang empunya
Nescaya aku dicabulinya
Jika ayahku datang adalah tandanya
Bertambahlah makanan yang dibawanya

Dilihatnya Siti tempat tidurnya
Tilam sedikit tersingkir alasnya
Sirih di puan salah aturannya
Bidasari masygul dengan takutnya

Ia pun duduk di atas geta
Sangatlah gundah rasanya cita
Seraya bertaburan air mata
Manakah tempat ia hendak dikata

Syair Janji Kesetiaan

Dengarlah hai kasih permata jiwa
Janji setia hendak kubawa
Tiada lain di hati meraba
Hanya dirimu selama-lama

Jaga lisan dan juga hati
Agar cinta kita takkan mati
Jauhkan diri dari khianati
Bersama kita hadapi dunia ini

Walau ada yang lebih sempurna
Hatiku tetap milikmu jua
Kasih sejati tiada mendua
Sampai akhir hayat kita berdua

Wahai dinda usah ragu
Kuserahkan hidup hanya untukmu
Cinta ini suci dan selalu baru
Menghiasi hari-hari penuh pilu

Syair Kiasan

Sesuai namanya, syair kiasan adalah syair yang mengandung kiasan dan biasanya berisi sindiran terhadap peristiwa tertentu. Syair Burung Pungguk merupakan salah satu contoh syair kiasan yang terkenal.

Syair Burung Pungguk

Pungguk bercinta pagi dan petang
Melihat bulan di pagar bintang
Terselap rindu dendam pun dating
Dari saujana punggung menentang

Pungguk menentang dari saujana
Di dalam hati gundah gulana
Jikalau ditolong Tuhan yang gana
Makanaya pungguk boleh ke sana

Di atas beraksa berapa lama
Gilakan cahaya bulan purnama
Jikalau bulan jatuh ke mana
Dimanakah pungguk dapat Bersama

Bulan purnama cahayanya terang
Bintang seperti intan dikarang
Rawanya pungguk bukan sembarang
Berahikan bulan di tanah seberang

Gemerlapan cahaya bintang Kartika
Beratur majelis bagai dijangka
Sekaliannya bintang terbit belaka
Pungguk melihat kalbunya duka

Bintang di langit berbagai rupa
Pungguk bercinta badan terlepa
Minta doa tiadalah lupa
Dengan bulan hendak berjumpa

Selain contoh tersebut, masih ada contoh syair kiasan lainnya yaitu.

Kiasan Bunga dan Kumbang

Apakah aku hanya bunga pinggiran
Yang selalu dianggap tak berkesan
Tak seindah melati lambang kesucian
Hanya rakyat kecil penuh kehinaan.

Tak pantas rasanya kumbang nyatakan cinta
Pada bunga yang telah mekar sempurna
Tapi bagaimana pula hendak dikata
Saat rasa suka menjalar di dada

Syair Perahu (Hamzah al-Fansuri)

Inilah gerangan suatu madah
mengarangkan syair terlalu indah
membetuli jalan tempat berpindah
di sanalah i'tikat diperbetuli sudah

Wahai muda kenali dirimu
ialah perahu tamsil tubuhmu
tiadalah berapa lama hidupmu,
ke akhirat jua kekal diammu.

Hai muda arif-budiman
hasilkan kemudi dengan pedoman
alat perahumu jua kerjakan
itulah jalan membetuli insan

Perteguh jua alat perahumu
hasilkan bekal air dan kayu
dayung pengayuh taruh di situ
supaya laju perahumu itu

Syair Agama

Pengertian syair agama adalah syair yang berisi ajaran agama dan nasihat bijak. Syair agama ini dapat dibagi menjadi beberapa jenis lagi yaitu  syair sufi, syair tentang agama Islam, syair riwayat cerita nabi, dan syair nasihat. 

Berikut ini beberapa contoh syair agama yang bisa kamu pelajari.

Jiwa yang Harus Sadar Diri

Dengarkanlah wahai kawan sejati
Syair sederhana dari lubuk hati
Tentang hidup dunia fana ini
Tentang kerikil yang kena dihadapi

Hidup sementara hanyalah beribadat
Bukan mengumpat bukan maksiat
Janganlah terbuai godaan syahwat
Hingga ibadah kena terlewat

Janganlah lalai akan sholat
Janganlah kikir akan zajat
Kenalah kita perbanyak sholawat
Guna bekal kelak di akhirat

Tuhan tak pernah lupa
Tuhan pun tak pernah memalingkan kita
Sebab Tuhan selalu bersama kita
Tapi kita selalu lupa pada-Nya

Kemanakah kita diwaktu bahagia
Memilih sesama meluapkan suka
Kemanakah kita di kala lara
Teringat Tuhan mengeluh duka

Cobalah tuk selalu ingat pada Illahi
Berdoa dan berserah diri
Baik suka duka dalam diri
Ya Allah ya Tuhan kami

Seringkanlah kita memohon ampun
Agar jiwa laksana embun
Janganlah sampai nanti tertegun
Saat nyawa lepas dari ubun-ubun

Syair Tobat

Wahai ananda hendaklah ingat
Hidup di dunia amatlah singkat
Banyakkan amal serta syahadat
Supaya selamat dunia akhirat

Setiap jiwa pasti kan mati
Itu janji Tuhan yang sejati
Tiada harta dapat mengganti
Hanya amal baik yang mengiringi

Ingatlah selalu kematian
Jadikan itu sebagai pedoman
Untuk menguatkan keimanan
Menghindari segala kejahatan

Syair Sejarah

Pengertian syair sejarah adalah syair yang berisi tentang peristiwa sejarah seperti perjuangan atau peperangan. Berikut ini contoh dari syair sejarah.

Syair Perang Mengkasar (Encik Amin)

Bismillah itu suatu firman
Fardulah kita kepadanya iman
Muttasil pula dengan rahman
Hasil maksudnya pada yang budiman

Rahman itu sifat
Tiada bercerai dengan kunhi zat
Nyatanya itu tiada bertempat
Barang yang bekal sukar mendapat

Rahim itu sifat yang sedia
Wajiblah kita kepadanya percaya
Barang siapa yang mendapat dia
Dunia akhirat tiada berbahaya

Al-hamduliâllah tahmid yang ajla
Nyatanya dalam kalam Allah ala
Madah terkhusus bagi hak taâ ala
Sebab itulah dikarang oleh wali Allah

Setelah sudah selesai pujinya
Salawat pula akan nabi-Nya
Di sanalah asal mula tajallinya
Kesudahan tempat turun wahyunya

Muhammad itu nabi yang khatam
Mengajak ke hadrat rabbi al-alam
Sesungguhnya dahulu nyatanya (kelam)
Dari pada pancarnya sekalian alam

Salawat itu masyhur lafaznya
Telah termazhur pada makhluknya
Allahumma salliâalaihi akan agamanya
Di sanalah nyata sifat jamalnya

Tuanku sultan yang amat sakti
Akan Allah dan rasul sangatlah bakti
Suci dan ikhlas di dalam hati
Seperti air ma’al-hayati

Daulatnya bukan barang-barang
Seperti manikam yang sudah di karang
Jikalau dihadap sengala hulubalang
Cahaya durjanya gilang gemilang

Raja berani sangatlah bertuah
Hukumannya ‘adil kalbunya murah
Segenap tahun zakat dan fitrah
Fakir dan miskin sekalian limpah

Sultan di Goa raja yang sabar
Berbuat ‘ibadat terlalu gemar
Menjauhi nahi mendekatkan amar
Kepada pendeta baginda belajar

Baginda raja yang amat elok
Serasi dengan adinda di telo’
Seperti embun yang sangat sejuk
Cahayanya limpah pada segala makhluk

Tiadalah habis gharib kata
Sempurnalah baginda menjadi sultan
Dengan saudaranya yang sangat berpatutan
Seperti emas mengikat intan

Bijaksana sekali berkata-kata
Sebab berkapit dengan pendeta
Jikalau mendengar khabar berita
Sadarlah baginda benar dan dusta

Kekal ikrar apalah tuanku
Seperti air zamzam di dalam sangku
Barang kehendak sekalian berlaku
Tenteranya banyak bersuku-suku

Patik persembahkan suatu rencana
Mohon ampun dengan karunia
Aturnya janggal banyak ta’kena
Karena ‘akalnya belum sempurna

Mohonkan ampun gharib yang fakir
Memcatatkan asma di dalam sya’ir
Maka patik pun berbuat sindir
Kepada negeri asing supaya lahir

Tuanku ampun fakir yang hina
Sindirnya tidak betapa bena
Menyatakan asma raja yang ghana
Supaya tentu pada segala yang bijaksana

Maka patik berani berdatang sembah
Harapkan ampun karunia yang limpah
Tuanku ampuni hamba Allah
Karena aurnya banyak yang salah

Tamatlah sudah memuji sultan
Tersebutlah perkataan Welanda syaitan
Kornilis Sipalman penghulu kapitan
Raja Palakka jadi panglima

Demikian asal mula pertama
Welanda dan Bugis bersama-sama
Kornilis Sipalman ternama
Raja Palakka menjadi panglima

Berkampunglah Welanda sekalian jenis
Berkatalah Jendral Kapitan yang bengis
Jikalau alah Mengkasar nin habis
Tunderu’ kelak raja di Bugis

Setelah didengar oleh si Tunderu’
Kata jenderal Welanda yang mabuk
Berbangkitlah ia yang duduk
Betalah kelak di medan mengamuk

Akan cakap Bugis yang dusta
Sehari kubedil robohlah kota
Habis kuambil segala harta
Perempuan yang baik bahagian beta

Jika sudah kita alahkan
Segala hasil beta persembahkan
Perintah negeri kita serahkan
Kerajaan di bone’Tunderu’ pohonkan

Setelah didengar oleh jenderal
Cakap Tunderu’ orang yang bebel
Disuruhnya berlengkap segala kapal
Seorang kapitan dijadikan amiral

Putuslah sudah segala musyawarat
Welanda dan bugis membawa alat
Beberapa senapang dengan bangat
Sekalian soldadu di dalam surat

Tujuh ratus enam puluh soldadu yang muda-muda
Memakai kamsol cara Welanda
Rupanya sikap seperti Garuda
Bermuatlah ke kapal barang yang ada

Delapan belas kapal yang besar
Semuanya habis menarik layer
Turunlah angin barat yang besar
Sampailah ia ke negeri Mengkasar

Di laut Barombong kapal berlabuh
Kata si Bugis nati dibunuh
Jikalau raja yang datang menyuruh
Semuanya tangkap kita perteguh

Pada sangkanya Bugis dan Welanda
Dikatanya takut gerangan baginda
Tambahan Bugis orang yang bida’ah
Barang katanya mengada-ngada

Segala ra’yat yang melihat
Ada yang suka ada yang dahsat
Sekalian rakyat berkampung musyawarat
Masuk mengadap duli hadrat

Daeng dank are masuk ke dalam
Mengadap duli mahkota ‘alam
Berkampunglah segala kaum Islam
Menantikan titah Syahi ‘alam

Akan titah baginda sultan
Siapatah baik kita titahkan
Tanyakan kehendak Welanda syaitan
Hendak berkelahi kita lawan

Menyahut baginda Karaeng Ketapang
Karaeng we jangan hatimu bimbang
Jikalau Welanda hendak berperang
Kita kampungkan sekalian orang

Dititirlah nobat gendering pekanjar
Bunyinya gemuruh seperti tagar
Berhimpunlah ra’yat kecil dan besar
Adalah geger negeri Mengkasar

Bercakaplah baginda Keraeng Popo
Mencabut sunderikyang amat elok
Barang di mana ketumbukan si Tunderu’
Daripada tertawan remaklah habi

Karaeng garasi’ raja yang tua
Barcakap di hadapan anakanda ke dua
Barang kerja akulah bawa
Karena badanku pun sudahlah tua

Karaeng Bonto Majanang saudara Sultan
Sikapnya seperti harimau jantan
Barang ke mana patik dititahkan
Welanda dan Bugis saja kulaawan

Bercakap pula Karaeng Jaranika
Merah padam warnanya muka
Welanda Bugis anjing celaka
Haramlah aku memalingkan muka

Karaeng Panjalingang raja yang bijak
Melompat mencabut keris pandak
Jikalau undur patik nin kelak
Kepada perempuan suruh tempelak

Keraeng Bonto Sunggu raja elok
Bercakap di hadapan Raja Telo’
Biarlah patik menjadi cucuk
Welanda dan Bugis saja kuamuk

Keraeng Balo’ raja yang muda
Bercakap di hadapan paduka kakanda
Jikalau sekadar Bugis dan Welanda
Barang dititahkan patiklah ada

Akan cakap Keraeng Sanderabone
Mencabut sunderik baru dicanai
Jikalau sekadar Sopeng dan Bone
Tambah lagi Sula’ dengan Burne

Jikalau ia mau kemari
Sekapur sirih ia kuberi
Jikalau Allah sudah memberi
Si la’nat Allah kita tampari

Bercakap bage Keraeng Mandale
Ia berkanjar mencabut sunderik
Berdiri melompat seraya bertempik
Barang di mana dititahkan patik

Keraeng Mamu berani sungguh
Bercakap dengan kata yang teguh
Jikalau patik bertemu musuh
Pada barang tempat hambah bertutuh

Demikian penjelasan mengenai pengertian syair beserta ciri-ciri, jenis, dan juga contohnya. Semoga materi ini bermanfaat dan selamat belajar.


Author

Firdaus Deni Febriansyah

Freelance, Content Writer, Bloger, dan Kontributor di beberapa media.

Komentar yang sesuai dengan postingan dan tidak mengandung unsur negatif pasti akan disetujui oleh admin :)

Maaf, tidak diperkenankan berkomentar menggunakan atau mengandung tautan aktif