RajaBackLink.com

50+ Contoh Ungkapan dan Artinya dalam Bahasa Indonesia

Contoh ungkapan dan artinya

Tahukah kamu apa saja contoh ungkapan itu? Pada kesempatan kali ini Ayo Berbahasa akan membahas mengenai macam-macam ungkapan atau yang juga disebut sebagai idiom.  

Sebagaimana yang sudah diterangkan pada pembahasan materi sebelumnya, bahwa ungkapan merupakan salah satu jenis dari peribahasa.

Ungkapan juga menjadi kekayaan ragam tata bahasa Indonesia. Dan di dalam kehidupan sehari-hari, kita pun sering menggunakannya baik secara langsung maupun tidak lengkap.  

Selengkapnya tentang ungkapan dan contohnya, mari simak penjelasannya berikut ini.

Apa Itu Ungkapan?

Ungkapan bisa diartikan sebagai gabungan kata yang maknanya telah menyatu dan tidak ditafsirkan dengan makna unsur yang membentuknya. Ungkapan juga disebut sebagai idiom juga memiliki arti gabungan kata yang membentuk arti baru dimana tidak ada kaitannya dengan kata pembentuk dasarnya.

Idiom sendiri berasal dari bahasa bahasa Latin, dioma yang artinya properti khusus dan bahasa Yunani ίδίωμα yang artinya ungkapan khusus. Diperkirakan ada sekitar 25 ribu ekspresi idiom dan tentu saja tidak akan saya tampilkan semua pada konten berikut ini.

Sementara itu, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ke V, ungkapan diartikan sebagai kelompok atau gabungan kata yang menyatakan makna khusus. Ungkapan atau idiom dipakai untuk mengkiaskan suatu hal.

Baca juga : apa itu pantun?

Contoh Ungkapan dan Artinya

Namun yang perlu kamu ketahui, tidak semua gabungan kata disebut dengan ungkapan atau idiom. Karena semua bergantung pada konteks kalimat tersebut. 2 gabungan kata bisa menjadi kalimat denotasi maupun konotasi. 

Bila gabungan tersebut berupa konotasi, maka dapat disebut sebagai idiom atau ungkapan. Untuk menambah pemahaman kalian tentang materi ini, berikut saya berikan beberapa contoh kalimat ungkapan atau idiom dan artinya :
  1. Orang tua kita sudah banyak makan asam garam dalam menjalani kehidupan ini (banyak pengalaman).
  2. Di sekolah, ia terkenal sebagai siswa yang panjang tangan (suka mencuri).
  3. Hiraukan saja orang yang besar mulut itu. (suka membual).
  4. Karena gelap mata, dia mengamuk sejadi-jadinya (hilang kesabaran).
  5. Lebih baik berputih tulang daripada hidup menanggung malu seperti ini. (mati)
  6. Saat kutinggalkan dulu engkau masih merah, sekarang sudah seorang jejaka. (masih bayi)
  7. Budi adalah orang yang tinggi hati (sombong/angkuh).
  8. Karena ucapan temannya, Paijo naik darah (menjadi marah).
  9. Itulah akibatnya jika menjadi anak yang berkepala batu (tidak mau menurut nasihat orang/keras kepala).
  10. Awalnya dia seorang dokter, namun kini banting stir menjadi seorang pengusaha (beralih profesi).
  11. Toko yang telah berdiri lebih dari 20 tahun tersebut mengalami gulung tikar karena sudah sepi pembeli (bangkrut).
  12. Kasus pembunuhan tersebut telah ditangani di meja hijau (pengadilan).
  13. Rumah sakit tersebut di lalap si jago merah dan membuat banyak korban berjatuhan (kebakaran).
  14. Beliau rela banting tulang demi menghidupi keluarganya (bekerja keras).
  15. Pamanku datang dari Surabaya dan membawa buah tangan (oleh-oleh).
  16. Robi dikenal sebagai siswa yang kutu buku disekolahnya (suka baca buku).
  17. Karena kecantikannya, ia menjadi buah bibir di sekolah tersebut (topik pembicaraan).
  18. Hati-hati dengan sumpah yang telah engkau ucapkan, bisa jadi engkau yang termakan sumpahmu sendiri (melanggar sumpah).
  19. Kegiatan tersebut sangat memakan waktu (membuang waktu sia-sia).
  20. Sehabis bertengkar, Cindy sekarang bermuka masam kepada kekasihnya (cemberut).
  21. Ibu adalah wanita yang lurus hati (jujur).
  22. Polisi telah menangkap tangan kanan bandar narkoba tersebut (orang kepercayaan).
  23. Semenjak ayahnya wafat, dia menjadi tulang punggung keluarga (seseorang yang diberi kepercayaan menghidupi keluarga).
  24. Ternyata hal tersebut hanya akal bulus dia (tipu muslihat yang licik).
  25. Saat bermain petak umpet, adik hanya menjadi anak bawang saja (pemain yang tidak masuk hitungan/ikut-ikutan saja).
  26. Bobi adalah anak semata wayang keluarga tersebut (anak satu-satunya).
  27. Aku sudah angkat tangan menyelesaikan masalah ini (menyerah).
  28. Telah muncul awan hitam pertanda akan turun hujan (mendung).
  29. Pernikahan 2 bocah 'bau kencur' tersebut sempat viral di sosial media (masih anak-anak, belum punya pengalaman).
  30. Sampai kapan benang kusut ini akan selesai? (Masalah yang sulit diselesaikan).
  31. Dengan berat hati ia mengatakan itu semua (tidak tega).
  32. Hakim memutuskan perkara dengan berat sebelah (tidak adil).
  33. Ibuku kini tengah berbadan dua (hamil).
  34. Yanti sekarang sedang berbunga-bunga karena berhasil masuk perguruan tinggi pilihannya (senang).
  35. Dia memang orang yang berdarah dingin (tidak memiliki rasa kasihan).
  36. Jangan mudah percaya terhadap mereka yang bermuka dua (orang yang tak dapat dipercaya).
  37. Dia hanya diam berpangku tangan saja (tidak melakukan apa-apa).
  38. Perkataannya sungguh bersilat lidah (memutarbalikkan perkataan).
  39. Tim tersebut telah berbesar hati menerima hasil pertandingan (menerima kekalahan).
  40. Jangan makan gaji buta saat bekerja (gaji diterima namun tidak bekerja).
  41. Taufik Hidayat telah lama gantung raket sejak 2 tahun lalu (pensiun dari bulu tangkis).
  42. Pemain tersebut berencana gantung sepatu musim ini (pensiun dari sepak bola).
  43. Atas kekalahan itu, ia merasa gigit jari (kecewa).
  44. Kemenangan adalah harga mati bagi tim tersebut (harga atau sesuatu yang tidak dapat ditawar lagi).
  45. Zaman sekarang sudah tidak berlaku hukum rimba (hukum yang berlaku dimana siapa yang kuat dialah yang berkuasa).
  46. Jaga mulut, jangan ucapkan kata-kata buruk (bicara hati-hati).
  47. Ternyata dia hanya jago kandang (orang yang berani/menang di lingkungannya sendiri).
  48. Yang menentukan jatuh bangunnya organisasi adalah pengurus dan anggota itu sendiri (maju mundur).
  49. Aku telah jatuh hati kepadanya (menaruh cinta).
  50. Jangan mudah percaya terhadap kabar angin yang tidak jelas (kabar yang belum jelas kebenarannya).
  51. Dia adalah kaki tangan Si Bos (anak buah).
  52. Wasit menjadi kambing hitam atas hasil pertandingan tersebut (orang yang menjadi sasaran kesalahan, padahal tidak bersalah).
  53. Rini belajar siang dan malam karena dia tidak ingin dipanggil si otak udang lagi oleh teman-temannya (bodoh).
  54. Anak bungsu dalam keluarga sering dianggap sebagai anak emas bagi orang tuanya (anak kesayangan).
  55. Tak ada yang menyangka kehidupannya di perantauan telah mengubahnya menjadi seorang mata duitan (serakah akan uang).
  56. Dini disukai banyak orang bukan hanya karena paras cantik tetapi juga terkenal dengan sifatnya yang ringan tangan (suka menolong).
  57. Melihat sifatnya yang merakyat dan sederhana, tak ada yang menyangka jika ia berasal dari keluarga darah biru (keluarga bangsawan).
  58. Setelah menahan cukup lama, akhirnya dia naik pitam (marah).
  59. Walaupun sudah seringkali dimarahi atasannya tapi ia tetap tebal muka (tidak memiliki rasa malu).
  60. Masalah dapat diselesaikan jika kamu bisa berpikir dengan kepala dingin (tenang dan sabar).
  61. Dia hidup hanya sebatang kara di rumah tersebut (tidak memiliki sanak famili).
  62. Anis sedang memasang buah baju (kancing).
  63. Ayu memang menolong Putri, namun dengan berat hati (terpaksa).

Baca juga : contoh perumpamaan

Demikian pembahasan tentang pengertian dan contoh ungkapan beserta artinya. Bilamana ada yang belum dipahami, jangan ragu untuk bertanya melalui kolom komentar.

Jangan lupa bagikan konten kepada yang lainnya agar yang belum tau menjadi tau dan yang sudah tau akan semakin bertambah pengetahuannya. Sekian dan sampai jumpa di materi selanjutnya!

1 komentar

Komentar yang sesuai dengan postingan dan tidak mengandung unsur negatif pasti akan disetujui oleh admin :)

Maaf, tidak diperkenankan berkomentar menggunakan atau mengandung tautan aktif
  1. Ternyata makan asam garam artinya banyak pengalaman, dulu mau tanya temen takut salah. Makasih infonya, min

    BalasHapus
Indonesia Website Awards