Pengertian dan Contoh Konjungsi Korelatif [Lengkap]

Jenis ketiga dari konjungsi intrakalimat adalah konjungi korelatif. Sebelumnya kita sudah belajar mengenai konjungsi subordinatif dan konjungsi koordinatif. Tentu kata sambung ini berbeda dengan konjungsi yang sudah kita pelajari sebelumnya.

Nah apa itu konjungsi korelatif dan apa sjaa contoh-contohnya? Yuk, simak materi selengkapnya pada konten berikut ini :

Pengertian Konjungi Korelatif

Kata sambung korelatif merupakan kata sambung atau konjungsi yang menghubungkan dua unsur yang setara. Baik itu antar kata, antar frasa, antar klausa, maupun antar kalimat. Kedua unsur tersebut bisa berdiri sendiri.

Sebenarnya ada sedikit kemiripan antara konjungsi koordinatif dan konjungsi korelatif, sebab keduanya menghubungkan dua unsur atau makna yang setara. Hanya saja, yang membedakan kata hubung korelatif terdiri atas beberapa gabungan kata, sedangkan kata hubung koordinatif hanya terdiri dari satu kata saja.

Adapun gabungan kata yang termasuk ke dalam konjungi korelatif adalah sebagai berikut :

Jangankan… pun…
Bukan hanya… melainkan…
Entah… entah…
Sedemikian rupa… sehingga…
Baik…. maupun…
Tidak hanya… tetapi (juga)…

Contoh Konjungsi Korelatif

Nah, berikut ini beberapa contoh-contoh konjungsi korelatif dalam kalimat bahasa Indonesia

Kita tidak hanya mengikuti diskusi itu, tetapi juga harus aktif mengemukakan pendapat.
Bukannya aku tidak ingin membantumu, melainkan aku tidak memiliki waktu untuk membantu kamu.
Baik siang maupun malam, warung makan tersebut selalu ramai didatangi pembeli.
Tidak hanya mengalami patah tulang, tetapi korban kecelakaan itu juga mengalami gegar otak.
Tidak hanya mengajar seni budaya, tetapi Pak Angga juga mengajar prakarya dan kewirausahaan.
Jangankan pantai, samudera pun sanggup aku arungi.
Entah benar entah salah, aku masih meragukan ucapannya.
Tidak hanya pejabat dan kolega, sejumlah artis pun juga hadir di pernikahan putri Presiden RI tersebut.
Tidak hanya sampai di situ, bazar buku ini juga dimeriahkan oleh bedah buku dari sejumlah penulis ternama.
Baik Adi maupun Bayu ingin menjadi dokter.
Baik sendirian maupun bersama-sama, Bayu akan tetap berangkat.
Jangankan hujan, badai pun akan dia lalui demi pujaan hatinya.
Jangankan emas, berlian pun akan aku berikan kepadamu.
Ahmad belajar demikian tekunnya, sehingga dia menjadi juara kelas.
Pak Fery merawat istrinya sedemikian sayangnya, sehingga istrinya sembuh dengan cepat.
Entah lulus entah tidak, dia akan tetap menerima hasilnya.