RajaBackLink.com

Contoh Majas Satire dan Jenis-jenisnya [Lengkap]

Contoh majas satire

Tanpa dijelaskan sekalipun, kita pasti sudah pernah mendengar contoh majas satire. Baik satir dalam bentuk kalimat, puisi, bahkan sketsa komedi di televisi. Tapi ternyata, tidak semua satir yang kita baca maupun dengar dipraktekkan dengan benar.

Kebanyakan dari kita menganggap satir adalah segala macam sindiran. Stand up comedy dengan materi bernuansa politik adalah satir.

Cuitan di Twitter yang menyinggung masalah sosial terkini adalah satir. Acara siniar yang membicarakan isu tertentu adalah satir.

Walaupun tidak sepenuhnya salah, ada cara yang lebih tepat dalam mengetahui contoh majas satire bila kita mempelajari definisi dan fungsinya terlebih dahulu.

Apa Itu Majas Satire?

Apa itu satire
Sama seperti majas lainnya, satir juga merupakan gaya bahasa dalam berkomunikasi. Jika didefinisikan secara bahasa, pengertian majas satire adalah piring penuh dengan buah yang bervariasi. Definisi ini diambil dari Bahasa Latin yaitu "Satur" dan "Lanx Satura".

Pengertian dari satir terus berubah dari waktu ke waktu. Sampai pada zaman kejayaan literasi Roma, kata "Satire" digunakan sebagai sebuah bentuk karya berisi sindiran. Inilah pengertian satir yang masih dipakai sampai sekarang.

Satir digunakan dalam berbagai media literasi. Mulai dari musik, puisi, sajak, maupun diucapkan secara langsung sebagai sebuah kalimat utuh. Tapi, ada 3 kunci utama dalam menggunakan majas satir, yaitu:

Sindiran yang ditujukan dalam satire pun bervariasi. Mulai dari situasi politik, isu sosial, bahkan sindiran ke hal sederhana seperti perilaku teman dekat.

Majas satire sendiri termasuk ke dalam majas sindiran. Sama seperti majas sinisme, sarkasme, ironi dan innuendo

Pengertian Majas Satire Menurut Para Ahli

Pengertian majas satire menurut ahli

Para ahli bahasa punya penjelasan yang bervariatif tentang pengertian satir. Berikut ini di antaranya.

Keraf (2010:144)

Satir adalah ungkapan untuk menertawakan atau menolak sesuatu. Tujuannya dilakukan untuk memicu tindakan perbaikan secara etis maupun estetis.

Prasetyono (2011:421)

Satire adalah sebuah gaya bahasa yang menyatakan sindiran terhadap tindakan, perilaku, atau keadaan seseorang.

Andi Wicaksono

Satire merupakan majas yang digunakan untuk menolak, menyindir, atau mengkritik gagasan kebiasaan, dan ideologi dalam balutan komedi.

Fatya (2012:167)

Satir dalam sebuah puisi diartikan sebagai karya berima yang berisi sindiran atau kritik.

Perbedaan Satire dan Sarkasme

perbedaan satire dan sarkasme

Satir dan sarkasme adalah hal yang seolah sama di era modern ini. Keduanya memang digunakan untuk menyindir keresahan atau hal yang tidak disukai oleh pembicaranya. Tetapi satire dan sarkasme punya dua konsep berbeda.

Satire adalah sindiran secara halus dan kadang dibalut oleh tawa. Umumnya ketika seseorang menggunakan gaya bahasa ini, tidak ada yang tahu kemana satir tersebut ditujukan secara spesifik. 

Tapi insting liguistik manusia bisa menebak apa maksud dari satir tersebut berdasarkan relevansi dengan isu terkini atau keterkaitan dengan masalah tertentu.

Sedangkan sarkasme adalah sindiran keras yang sifatnya mengejek. Dalam sarkasme, sang pembicara tidak segan menyebutkan kemana sindiran tersebut ditujukan secara eksplisit.

Baik dengan cara menyebut nama, jabatan, isu, atau bahkan nama instansi tertentu.

Perbedaan Satir dan Innuendo

Perbedaan satire dan innuendo

Walaupun kesalahpahaman satir dan innuendo tidak sebanyak satir dan sarkasme, tapi hal ini juga harus diluruskan.

Innuendo adalah sindiran yang dilakukan dengan cara mengecilkan suatu fakta. Dalam Bahasa Inggris, innuendo selalu diisi dengan "hint" atau petunjuk dari pesan yang ingin disampaikan.

Innuendo sendiri tidak selalu disampaikan secara komedi.

Kapan Gaya Bahasa Satire Bisa Digunakan?

Satire adalah gaya bahasa yang kuat dan bisa menyakiti hati lawan bicara ketika disadari. Tidak seperti sarkasme yang langsung dikatakan secara eksplisit, satir disampaikan dengan lebih tertutup dan hati-hati.

Oleh karena itu majas satir kebanyakan digunakan untuk menyindir suatu hal tanpa membuat sindiran tersebut jadi satu-satunya topik pembicaraan. Misalnya dalam materi komedi tunggal atau pertunjukan teater, satir disampaikan dengan tujuan utama tetap menghibur audiens.

Sedangkan dalam komunikasi sehari-hari, satir digunakan ketika kita ingin mengutarakan permasalahan tertentu tanpa membuat lawan bicara tersinggung. Baik itu waktu mau menegur, mengkritisi perilaku, dan sebagainya.

Kapan Majas Satir Tidak Boleh Digunakan?

Karena satir merupakan cara berkomunikasi yang bisa disalah artikan oleh semua orang, maka kita pun perlu berhati-hati dalam menggunakan majas ini.

Ketika berbicara dengan orang yang lebih tua, orang yang punya perasaan sensitif, atau orang yang selalu menanggapi semua perkataan dengan serius, sebaiknya kita menghindari gaya bahasa ini. Begitu pula dengan klien atau orang yang berkaitan dengan pekerjaan kita.

Sebab bila satire disalah artikan, maka pesannya tidak akan sampai ke lawan bicara tapi tetap membuatnya tersinggung.

3 Jenis Majas Satire

Jenis satire
Berdasarkan tingkat keseriusannya, majas satir bisa dibagi menjadi 3 jenis. Yaitu:

Horatian Satire

Horatian satire adalah jenis yang paling umum digunakan dalam komunikasi sehari-hari. Ciri dari jenis majas satir ini yaitu bernuansa komedi, non-formal, dan memberi kritik membangun.

Salah satu contoh horatian satire bisa kita lihat di acara televisi yang menyinggung isu politik, siniar, dan komedi tunggal.

Selain itu, menyinggung sesuatu dengan cara bercanda juga bisa dianggap sebagai contoh majas satire ini.

Juvenalian Satire

Juvenalian satire adalah contoh majas satire yang lebih serius. Biasanya bentuk satir ini dituangkan dalam karya naratif seperti novel, cerita pendek, dan film.

Juvenalian satire biasanya tidak dibalut dengan komedi sama sekali. Justru, jenis ini akan menyinggung bahaya dari ideologi atau situasi tertentu secara fiksi.

Dibandingkan untuk mengkritisi, juvenalian satire lebih cocok bila disebut untuk menyadarkan audiensnya.

Novel "1984" karya George Orwell menjadi salah satu contoh juvenalian satire paling terkenal yang membahas tentang apa dampak dari sebuah sistem yang bisa mengintai gaya hidup seluruh manusia.

Mennipan Satire

Terakhir ada mennipan satire, yaitu jenis satire yang hanya mengkritisi topik tertentu secara umum tanpa ditujukan ke instansi atau individu. Biasanya satir ini dituangkan dalam media massa yang disukai banyak orang, salah satunya adalah kartun dan komik.

Bila kalian pernah menonton serial kartun The Simpsons, itu adalah contoh mennipan satire yang paling mudah dimengerti.

Ada banyak topik yang disinggung dalam episode tersebut dengan tujuan mengkritisi maupun meningkatkan kesadaran penotno. Mulai dari tentang rasisme, legalisasi senjata api di Amerika Serikat, pemilu, dan masih banyak lagi.

Contoh Majas Satire dalam Sebuah Kalimat


Tadi kita sudah sebutkan beberapa contoh satire dalam bentuk buku maupun acara televisi. Sekarang, mari kita lihat contoh majas satire dalam bentuk kalimat utuh.
  1. "Coba saja kalau di dunia ini ada robot yang bisa membantu pekerjaan rumah". Sambil membereskan meja yang berantakan di samping anaknya yang sedang asik main game.
  2. "Wah, pasti laut di Indonesia sudah mulai kering". Ketika melihat harga garam di pasar terus melonjak
  3. "Kasihan ya, orang itu tidak bisa beli celana". Saat melihat orang dengan celana model robek di dengkul.
  4. "Kayaknya kamu harus punya mesin waktu deh." Ucapan ketika bertemu teman yang selalu terlambat.
  5. "Wah, ada yang bakar sampah ya?". Kata seseorang yang terganggu dengan asap rokok dari sampingnya

Selain contoh majas satir di atas, majas ini juga bisa disampaikan dalam tulisan yang lebih panjang. Salah satu contohnya bisa kalian lihat di cuitan Twitter influencer yang sering berkomentar tentang isu sosial saat ini.

Posting Komentar

Komentar yang sesuai dengan postingan dan tidak mengandung unsur negatif pasti akan disetujui oleh admin :)

Maaf, tidak diperkenankan berkomentar menggunakan atau mengandung tautan aktif
Indonesia Website Awards