RajaBackLink.com

Majas Sindiran: Pengertian, Jenis, Contoh + Penjelasan [Lengkap]

majas sindiran

Salah satu jenis dari majas yaitu majas sindiran. Majas atau gaya bahasa ini cukup sering digunakan dalam cerita atau karya sastra lainnya.

Majas adalah kiasan atau perumpamaan yang bisa memperindah makna suatu kalimat pada karya sastra. Apa itu majas sindiran dan apa saja jenis-jenisnya? Mari simak materi selengkapnya pada artikel berikut ini.

Pengertian Majas Sindiran

pengertian majas sindiran

Majas sindiran adalah gaya bahasa yang bertujuan untuk memberikan sebuah sindiran atau kritik kepada seseorang, objek, atau hal-hal tertentu. Sindiran bisa disampaikan secara halus maupun terang-terangan.

Selain itu, dikutip dari Ultralengkap Peribahasa Indonesia: Majas, Nur Indah Sholikhati (2019:113), majas sindiran adalah gaya bahasa yang mengungkapkan sebuah sindiran terhadap seseorang atau sesuatu.

Misalnya ada orang yang berkata kepadamu, "wah tulisanmu bagus sekali ya, seperti cakar ayam". Itu adalah bentuk sindiran karena tidak mungkin mengibaratkan sesuatu yang bagus dengan cakar ayam.

Ada sindiran yang disampaikan secara halus, dan ada juga sindiran yang diucapkan secara terang-terangan bahkan menyakitkan tanpa memperdulikan perasaan orang tersebut.

Jenis-Jenis Majas Sindiran dan Contohnya

Jenis majas sindiran

Majas satu ini masih terbagi lagi menjadi beberapa jenis yaitu majas ironi, majas sinisme, majas sarkasme, majas satire, dan majas innuendo. Berikut masing-masing penjelasannya:

1. Majas Ironi

Majas ironi adalah majas yang berisi kalimat atau ungkapan berbeda dengan makan sebenarnya. Tujuannya untuk menyindir, tetapi dengan cara yang halus.

Bahkan diantara gaya bahasa sindiran lainnya, majas ironi yang paling halus. Biasanya, sindiran yang terkandung di dalam majas ironi tidak akan membuat orang tersebut.

Berikut ini beberapa contoh dari majas ironi:

  • Kamu memang pandai memasak, sampai-sampai tak tahu mana gula dan mana garam.
  • Wah, kamarmu bersih sekali. Saking bersihnya, kamarmu lebih mirip seperti gubuk reyot.
  • Tepat waktu sekali kamu, pukul 10.00 baru sampai sekolah.
  • Kamu memang orang yang cinta kebersihan, kamarmu seperti kapal pecah.
  • Suaranya sangat merdu seperti kaset kusut.
  • Ini baru murid teladan, setiap hari pulang malam.
  • Bagus sekali tulisanmu sampai aku tidak bisa membacanya.
  • Terang sekali lampu kamar ini, seperti panggung pertunjukan.
  • Musiknya mendayu-dayu sampai seluruh isi rumah tidak bisa tidur.
  • Pengalaman yang sungguh mengesankan sampai aku tidak mau mengulanginya lagi.
  • Harum sekali badanmu sampai-sampai lalat tidak segan beterbangan di sekitarmu.

2. Majas Sinisme

Majas sinisme adalah sindiran yang diucapkan atau diungkapkan secara kasar dan terang-terangan. Bahkan cenderung ke arah mengejek.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sinisme adalah pandangan atau pernyataan yang mengejek atau memandang rendah sesuatu. Kalau kita bandingkan dengan jenis gaya bahasa sindiran lainnya, majas sinisme yang memberikan sindiran paling keras.

Berikut ini beberapa contoh majas sinisme dalam kalimat bahasa Indonesia:

  • Jangan buang waktumu untuk melakukan hal bodoh.
  • Suaramu begitu merdu, sampai membuat gendang telingaku pecah
  • Tubuhmu sangat besar, namun mengapa nyalimu begitu ciut.
  • Bagaimana bisa kamu menjadi juara kelas kalau hanya bermain game setiap hari.
  • Pola pikirmu sangat primitif, tak sepantasnya muncul dari seorang mahasiswa seperti dirimu.
  • Karena kamu terlalu polos, itulah mengapa kamu sering dimanfaatkan oleh orang lain.
  • Napas yang keluar dari mulutmu bau sekali, apakah kamu tidak pernah menggosok gigi?
  • Kamu ganteng tapi seperti boneka.
  • Jangan membuang waktumu untuk melakukan hal bodoh.
  • Jangan banyak makan, nanti badanmu semakin lebar.

3. Majas Sarkasme

Majas sarkasme adalah gaya bahasa yang mengandung sindiran atau olok-olok yang pedas atau perasaan. Sama halnya seperti majas sinisme, sindirannya juga disampaikan secara terang-terangkan.

Bahkan, untuk majas sarkasme ini sindirannya lebih pedas lagi dan sangat menyakitkan hati. Majas sarkasme biasa diungkapkan sebagai bentuk emosional atau ungkapan kemarahan.

Berikut ini beberapa contoh majas sarkasme dalam kalimat bahasa Indonesia:

  • Soal segampang itu saja kau tidak bisa mengerjakannya. Bodoh kau!
  • Aku tak peduli lagi denganmu, lakukan saja semaumu!
  • Jika kau mau jatuh, jatuh saja sendirian jangan bawa-bawa orang lain!
  • Dasar bodoh! Kau selalu saja membuat kekacauan.
  • Banyak bicara sekali kau, aku muak mendengarnya.
  • Pergi sana dan jadi pengemis jalanan!
  • Jangan bertingkah seperti orang miskin!
  • Sialan kamu, manusia yang tidak tahu sopan santun!
  • Bodoh, menghitung uang saja kamu tidak bisa.
  • Ucapannya sangat kasar seperti otang tidaak berpendidikan.

4. Majas Satire

Majas satire adalah majas yang mengungkap sindiran dengan kata-kata kiasan seperti ironi, namun dengan cara keras seperti sarkasme. Kalau melihat kata dan kalimatnya mirip seperti majas ironi, sedangkan cara penyampaiannya lebih mirip seperi majas sarkasme.

Gaya bahasa satire ini sering dikaitkan dengan humor dan parodi yang biasanya memberikan kritik tentang sutu hal.

Kalau sarkasme kata-kata dan penyampaiannya kasar, satire menggunakan kata-kata yang tidak terlalu kasar tetapi diucapkan dengan cara yang keras dan menyakitkan. Berikut ini beberapa contoh dari majas satire:

  • Hei, paru-parumu sekarang terbuat dari batu ya? Sudah sakit begini masih saja merokok!
  • Ah, percuma saja aku menasihatimu, kalau ternyata selama ini ucapanku hanya dianggap angin lalu!
  • Apa kamu tidak melihatku yang ada di depanmu? Apa kamu buta?
  • Kamu kebanyakan makan cabai, ya? Mulutmu pedas sekali.
  • Badanmu tidak bisa diam seperti cacing kepanasan. Segugup itu kah kamu?
  • Kurang banyak makanan kau ambil, selapar itu kamu?
  • Kamu bilang sudah ikut kelas memasak selama berbulan-bulan, rasa makanan ini terasa hambar.
  • Kamu tak pernah diajari cara berterima kasih yang benar, ya? Bisa-bisanya tidak ada satupun kata-kata baik keluar dari mulutmu.
  • Mimpi buruk kah semalam? Wajahmu terlihat sangat lelah.
  • Apa kamu tidak memiliki pakaian yang lain? Tiap kali kita pergi selalu memakai pakaian itu-itu saja.

5. Majas Innuendo

Majas innuendo adalah gaya bahasa sindiran yang menyindir seseorang dengan cara mengecilkan fakta.

Fakta yang dikecilkan adalah fakta yang ditakuti orang yang disindir supaya dia tidak takut lagi. Berikut ini beberapa contoh dari majas innuendo:

  • Kamu tidak perlu takut disuntik, suntik itu sakitnya hanya seperti digigit semut.
  • Penakut sekali kamu, padam listrik saja langsung panik.
  • Jangan seperti orang stres begitu, masalahnya sederhana kok.
  • Ini luka kecil, kenapa kamu sampai nangis begitu?
  • Pantas saja dia bisa naik jabatan, ada uang pelicinnya.
  • Obat ini sedikit pahit kok.
  • Kamu ini masih kecil ya? Masa tidur saja masih ditemani ibumu.
  • Kamu hanya tidak lulus di satu mata kuliah, tidak usah sedih seperti itu.
  • Kamu seperti perempuan saja, takut dengan tikus.
  • Dia peringkat satu karena sering menyontek saat ujian.
  • Mimpimu itu hanya bunga tidur, tak perlu kamu pikirkan.
  • Kamu tak perlu khawatir, rasa sakit disunat itu hanya seperti digigit semut besar saja.

Demikian penjelasan tentang majas sindiran dan jenis-jenisnya. Jika ada yang belum kamu pahami, jangan ragu untuk bertanya melalui kolom komentar di bawah.

Posting Komentar

Komentar yang sesuai dengan postingan dan tidak mengandung unsur negatif pasti akan disetujui oleh admin :)

Maaf, tidak diperkenankan berkomentar menggunakan atau mengandung tautan aktif
Indonesia Website Awards